Eko pun menyebut jika permintaan BWF selaku federasi besar sudah hal yang sangat luar biasa.
Terlebih BWF langsung meminta maaf kepada pemerintah Indonesia.
"Hal penting yang fundamental itu adalah permintaan maaf dari federasi Bulutangkis Internasional ke pemerintah Indonesia,"
"Itu bukan hal yang sembarangan lho ya, itu otoritas, jangkauan mereka itu transnasional, mereka menjangkau secara global, tapi mereka bisa meminta maaf kepada Pemerintah Indonesia," tutur Eko, pada Rabu (23/3/2021).
Lebih lanjut, menurut Eko, yang dilakukan oleh Tim Bulutangkis Indonesia ketika melayangkan gugatan ke BWF adalah berlebihan dan sinis.
Pernyataan Eko itu langsung membuat suasana Mata Najwa menjadi panas.
Kemudian Eko pun berpendapat jika gugatan itu nantinya hanya akan kembali ke masalah nominal.
Arbitrase Internasional dan BWF, menurutnya, pasti akan menawarkan sejumlah ganti rugi material kepada para atlet Indonesia.
"Kita bicara harga diri, masalah kehormatan, kita tak bisa diperlakukan dengan seenaknya. Karena karakteristik arbitrase selama ini terkait masalah pendataan ke nominal,"
Menurutnya, masalah pelik antar tim Badminton Indonesia dan BWF hanyalah masalah ganti rugi uang.
Hal itu diutarakannya sesuai dengan keterangan atlet yang mengetakan terbang ke Inggris dengan biaya pribadi.
"Tadi, teman atlet juga bisa soal nominal kerugian, sebelum acara ini juga saya dengan Humas PBSI terkait nominal. Ketika nanti mengumpulkan bukti, lalu menghitung nominal, seolah kita mereduksi harga diri bangsa dengan nominal uang," tegasnya.
Baca: Banjir Kritik, Eko Maung Sebut Gugatan yang Dilakukan Indonesia ke BWF Berlebihan dan Tak Perlu
Baca: Tak Ikut Pertandingan All England 2021 karena Masalah Covid-19, Greysia Polli: Kami Dipaksa Mundur
Menurutnya permasalahan yang masuk ke Arbritase akan berhubungan dengan kerugian materi.
Eko pun menuturkan jika hal yang paling mahal bukanlah permasalahan nominal kerugian tapi permintaan maaf yang sudah diberikan oleh BWF.
Namun setelah melontarkan kalimat itu, sayup-sayup terdengar nada keras dari Ketua PBSI kepada Eko.
Agung Firman Sampurna langsung membentak eko dan mengatakan, "Anda punya harga diri nggak?"
Kemudian dirinya menjelaskan kenapa gugatan yang dilayangkan ke BWF menjadi penting.
"Adanya permintaan maaf itu kita apresiasi, ini merupakan langkah dimana pemerintah Republik Indonesia dan kita asosiasi profesi didukung oleh KOI, kita serius soal ini, " ujar Ketua PBSI Agung Firman Sampurna.
Menurut Agung, permintaan maaf saja tidak cukup.