Pemancing tersebut adalah Eko Sudarsono (48).
Saat kejadian, Selasa (23/3/2021) pukul 10.00 WIB, Eko sedang memancing baderbang atau bader merah di Sungai Brantas Desa/Kecamatan Ngantru.
Mayat tersebut ditemukan Eko masih dalam keadaan lemas belum kaku.
Diduga korban baru meninggal dan hanyut di aliran sungai.
"Tubuhnya masih lemas, belum kaku. Mungkin meninggalnya satu atau dua jam," kata dia.
Penemuan mayat tersebut lantas dilaporkan ke Polsek Ngantru.
AKP Puji Widodo, Kapolsek Ngantru, mayat tersebut ditemukan tanpa identitas di tubuhnya.
Informasi terkait jenazah tersebut masih dicari ke sepanjang Sungai Brantas.
"Belum ada laporan kehilangan anggota keluarga. Kami masih mencari informasi," ucap Widodo.
Widodo juga mnegatakan tak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Baca: Anak-anak di Aceh Ini Dapatkan Bungkusan Kantong Plastik Sabu & Timbangan Digital saat Mancing Ikan
Baca: Pemancing Temukan Kumpulan Biawak Mencabik Daging, saat Didekati Ternyata Mayat Manusia
"Tidak ada tanda-tanda kekerasan. Luka di dahi disebabkan terbentur saat hanyut," urai Widodo.
Mayat pria naas ini ditemukan celana hitam, dan kemeja garis-garis kecil warna biru.
Dia memiliki perawatan kurus tinggi dengan usia sekitar 60 tahun.
Ditemukan tato pada pangkal kedua ibu jari korban.
Sementara tangan kiri bergambar simbol laki-laki dan perempuan berupa lingkaran dengan panah, dan lingkaran dengan tanpa plus.
Sedangkan tangan kanan ada tato bulan sabit, dengan tengahnya ada gambar yang kurang jelas.
Kejadian ini bermula saat kail Eko nyangkut sesuatu saat memancing di aliran Sungai Brantas.
Eko menarik kail dengan kuat dan tali tersebut nyaris putus.
Eko akhrinya mengambil galah untuk menarik bendayang menyangkut di pancing miliknya.
Baca: Pengakuan Pria Viral yang Nekat Bunuh Kucing Liar di Serpong: Saya Bunuh Tapi Tak Siksa Dia
Baca: Tragis, Suami Skizofrenia Bunuh Istri di Hadapan Anak, Mayatnya Disimpan di Freezer