Mengenal Sosok Irene Sukandar, Sepak Terjang dan Prestasi Mentereng di Dunia Catur

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Irene Kharisma Sukandar merupakan seorang pecatur Indonesia pertama yang berhasil menyandang gelar Grand Master Internasional Wanita terhitung mulai Desember 2008.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Mengenal sosok Irena Sukandar, sepak terjang dan prestasi di dunia catur.

Sosok Irene Sukandar menjadi perbincangan publik setelah polemik mengenai penutupan akun Dewa Kipas miliki Dadang Subur di Chess.com.

Irene Sukandar yang memiliki title Grandmaster Wanita catur Indonesia ini mengatakan polemik mengenai Dewa Kipas telah membuat para pecatur profesional Indonesia merasa malu.

Belum lama ini, Irene berbicara ke publik mengenai penutupan akun Dewa Kipas.

Irene memiliki data bahwa 95 persen akun Dewa Kipas melakukan kecurangan.

Irene mengatakan bahwa seharusnya akun tersebut sudah menjadi juara dunia catur, apabila berdasarkan grafik permainan.

Pernyataan Irene tersebut membuat Dadang Subur yang merupakan pemilik akun Dewa Kipas tersinggung dan bersedia bermain catur untuk melawannya.

Padahal, Dadang sebelumnya sempat menolak tantangan dari DM Susanto Megaranto dan IM Anjas Novita.

Pertandingan Irene Sukandar dan Dewa Kipas ini bakal ditayangkan melalui YouTube Deddy Corbuzier pada Senin (22/3/2021), pukul 15.00 WIB.

Seperti apa sepak terjang dari Irene Sukandar dalam dunia catur?

Irene Kharisma Sukandar, atlet olahraga otak yang menyandan gelar Grand Master Wanita Indonesia mulai Desember 2008. (Kompasiana.com)

Wanita bernama lengkap Irene Kharisma Sukandar, merupakan Grand Master Catur Putri asal Indonesia.

Sosok kelahiran 7 April 1992 ini mulai bermain catur saat berusia tujuh tahun dengan turnamen internasional pertamanya pada usia sembilan tahun.

Pada usia dua belas tahun, dia bermain di Olimpiade Calvia pada tahun 2004, dan memperoleh medali perak.

Peringkat FIDE pertamanya adalah 2010 kemudian memperoleh gelar Women Grand Master (WGM) pada usia enam belas tahun 2008 di Olimpiade Dresden, Jerman.

Ia juga mencatatkan sebagai wanita pertama Indonesia yang bergelar Grand Master Wanita.

Pada 2013 lalu, ia menyabet gelar International Master gelar bagi pecatur laki-laki, setelah berjuang selama hampir enam tahun dan mencapai rating 2400.

Kiprah Irene di dunia catur dimulai saat mengikuti kejurnas catur tahun 1999 di Bekasi, Jawa Barat.

Kala itu tim Sumatera Selatan kekurangan satu pemain dan ia pun akhirnya didaftarkan oleh tim Sumsel.

Hasil yang didapat kala itu belumlah menggembirakan karena ia sama sekali tak memperoleh nilai.

Tapi, sejak itu Irene Kharisma Sukandar merasa tertantang dan ia serius belajar catur sampai akhirnya masuk Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) di Bekasi.

Halaman
12


Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer