RASISME Amerika Kembali Terjadi: Nenek Asia Dipukul Pemuda, Lawan Balik Hajar Pelaku Sampai Terkapar

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang nenek 76 tahun keturunan Asia dipukul pemuda tak dikenal, lawanbalik hajar pelaku sampai terkapar

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang wanita keturunan Asia berusia 76 tahun baru-baru ini diserang di San Francisco.

Pria tak dikenal tiba-tiba memukul wanita yang tak diketahui namanya itu pada Rabu (17/3/2021) waktu setempat.

Seperti dilansir dari KTNV, Nenek keturunan asia ini lantas membalas pukulan pria itu dengan tinju hingga sang pria terkapar.

Kejadian rasisme yang dialami nenek Asia ini bermula saat dirinya berada di sebuah lampu lalu lintas untuk menunggu

Dia sedang menunggu di lampu lalu lintas dan seorang pria kemudian memukulnya.

Nenek pemberani ini mengaku, insting pertamanya saat mendapatkan perlakuan tersebut adalah melawan.

Seorang nenek 76 tahun keturunan Asia dipukul pemuda tak dikenal, lawan balik hajar pelaku sampai terkapar (KTNV)

Pihak berwenang menjelaskan, nenek ini menghajar pelaku menggunakan benda yang terlihat seperti papan kayu untuk memukuli pria itu.

Dia akhirnya dibawa pergi dengan tandu.

Dong-Mei-li, anak perempuan korban mengatakan wanita 76 tahun itu masih terluka.

Dia juga menambahkan, korban sekarang terlalu takut untuk pergi keluar.

Baca: Viral Youtuber Korea Lontarkan Kalimat Hinaan dan Rasisme, Sebut Wanita Indonesia Jelek

Pemuda dihajar balik oleh nenek yang dipukulnya (KTNV)

Petugas mengatakan pria itu juga diduga menyerang seorang pria Asia berusia 83 tahun.

Dia akhirnya dikejar oleh petugas keamanan saat ketahuan memukul wanita berumur itu.

Berikut kondisi nenek 76 tahun yang jadi korban pemukulan pemuda tak dikenal:

Kondisi nenek 76 tahun keturunan Asia dipukul pemuda tak dikenal, lawanbalik hajar pelaku sampai terkapar (KTNV)

Rasisme di Amerika: Dialog George Floyd dan Polisi Penindih Dipublikasi, Pengacara Thomas Lane: Klien Saya Tak Bersalah

Dialog antara George Floyd pada para polisi yang menindihnya terkuak di persidangan.

Transkrip detik-detik kematian George Floyd tersebut dirilis pada Rabu, (8/7/2020).

Seperti yang diberitaka oleh Fox News, George Floyd mengatakan hal yang sama sebanyak lebih dari 20 kali.

"Aku tidak bisa bernapas," itulah kaya yang kerap diulang George Floyd pada peristiwa Senin, (25/5/2020) lalu itu.

Namun, kepolisian Minneapolis yang menindihnya justru memberikan respon yang kurang menyenangkan.

Baca: Alami Rasisme saat Jadi Anggota Kerajaan, Meghan Markle Sempat Terpikir untuk Bunuh Diri

Baca: Ikatan Aktivis 98 Siapkan 1.000 Pengacara untuk Abu Janda, Ketua: Tak Ada Konten Permadi yang Rasis

"Butuh banyak oksigen untuk bicara," yang menunjukkan bahwa oknum polisi tersebut seolah tak percaya jika George Floyd kehabisan napas.

Halaman
1234


Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi

Berita Populer