Sebelumnya, Kementerian Perhubungan menyebut tes GeNose di bandara akan dilaksanakan pada 1 April 2021.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto mengatakan, tes GeNose di bandara dilakukan secara bertahap, dimulai dari bandara kecil, medium, dan besar.
"Bertahap, tidak semua bandara pada 1 April 2021. Dimulai dari yang kecil, tapi ini masih pembahasan dan belum final," papar Novie
Sementara terkait harga tes GeNose di bandara, Novie belum dapat memastikan pada saat ini, karena sedang dibahas semua pemangku kepentingan.
"Harga masih dibahas, belum selesai ditentukan. Tapi kurang lebih, ya tidak jauh beda dengan stasiun karena materialnya sama," ucap Novie.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyebut tidak ada alasan bagi pemerintah membedakan harga GeNose di bandara dan stasiun.
"Harganya disamakan saja, karena memang ongkos produksinya juga sama. Jangan sampai ambil untung," tandas Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi saat dihubungi, Sabtu (27/2/2021).
Menurutnya, harga tes GeNose di bandara senilai Rp 20 ribu akan mendongkrak peningkatan penumpang pesawat dan akhirnya berdampak positif ke industri penerbangan.
"Dengan harga sama mendorong orang untuk terbang," ucap Tulus.
Baca: PT KAI Akan Gunakan GeNose untuk Pengecekan Covid-19 Mulai 5 Februari
Baca: Menhub Budi: Mulai 5 Februari, Akan Ada Pengecekan Covid-19 di Terminal dan Stasiun dengan GeNose
Hargai produk dalam negeri
Hal senada disampaikan pengamat transportasi Djoko Setijowarno meminta harga tes GeNose atau alat deteksi Covid-19 berbasis hembusan nafas di bandara, tidak berbeda dengan di stasiun sebesar Rp 20 ribu.
"Sebaiknya sama. Menggunakan GeNose sama saja menghargai produk dalam negeri," kata Djoko saat dihubungi, Jumat (26/2/2021).
Namun, Djoko menyebut biasanya pengadaan alat di bandara dapat lebih mahal dibanding transportasi lainnya, karena penggunanya dari kalangan menengah atas.
Di sisi lain, Djoko menilai akurasi GeNose menditeksi Covid-19 sudah teruji dan lebih nyaman digunakan, dibanding tes Covid-19 lainnya.
"Menggunakan GeNose lebih mudah dan lebih cepat," ucap Djoko.
Sebelumnya, anggota Komisi V DPR Novita Wijayanti menyambut baik rencana penerapan tes GeNose atau alat deteksi Covid-19 berbasis hembusan nafas di bandara.
"Kami sambut baik, karena GeNose sendiri merupakan hasil karya dalam negeri, dan sekarang pun sudah digunakan penumpang kereta api sebagai syarat perjalanan di tengah pandemi," ujar Novita saat dihubungi, Jumat (26/2/2021).
Menurutnya, diperbolehkan tes GeNose dari sebelumnya hanya Tes PCR dan Rapid Test Antigen untuk penumpang pesawat, akan berdampak positif ke industri penerbangan yang tertekan akibat pandemi Covid-19.