Inilah Hukum Puasa Ramadhan Bagi Para Pekerja Berat, Penjelasan Begini Buya Yahya

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Buya Yahya komentari film buatan NU, MY FLAG - Nasionalisme vs Radikalisme.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tak terasa bulan suci Ramadhan akan segera tiba.

Dalam bulan Ramadhan, seluruh umat muslim di dunia akan menjalankan ibadah puasa.

Puasa merupakan satu di antara 5 rukun Islam.

Puasa Ramadhan menjadi ibadah wajib bagi setiap umat Muslim.

Tak dipungkiri, tidak semua orang dalam kondisi yang fit saat bulan Ramadhan tiba.

Juga setiap orang mempunyai kondisi kesehatan yang baik untuk melakukan puasa.

ILUSTRASI: Sejumlah pekerja saat memanen padi di areal persawahan Cakung, Jakarta Timur, Rabu (24/1/2018). Di area persawahan Jalan Inspeksi Cakung, Jakarta Timur, itu ada sekitar tiga hektare sawah yang dipanen dan saat ini stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) mencapai 27.780 ton. Jumlah tersebut melebihi batas aman, yakni sebesar 25.000 ton. Berdasarkan database di PIBC per 22 Januari 2018, stok beras di Ibu Kota mencapai 27.786 ton. Dengan rincian, stok awal sekitar 27.585 ton ditambah pemasukan 4.209 ton dan dikurangi pengeluaran 3.828 ton. (Tribunnews/Jeprima)

Bukan hanya kesehatan, tetapi juga kesibukan yang dijalaninya setiap hari.

Sebut saja pekerjaan.

Banyak jenis pekerjaan yang mengeluarkan tenaga lebih berat.

Seperti tukang bangunan, pekerja tambang, tukang becak dan pekerjaan yang menguras banyak energi lainnya.

Lalu, apa hukum puasa bagi pekerja berat?

Baca: Bolehkah Mencicipi Makanan atau Masakan saat Puasa Ramadhan? Berikut Penjelasannya!

Baca: Apakah Wajib Hukumnya untuk Makan Sahur saat Puasa Ramadhan? Bagaimana Jika Lupa? Ini Penjelasannya

Dalam video yang diunggah channel YouTube Al-Bahjaj TV, Buya Yahya menjelaskan jika setiap orang muslim wajib melaksanakan puasa Ramadhan.

"Entah itu tukang becak, atau pekerja berat lainnya tetap wajib menjalankan puasa," ujar Buya dalam video 1 menit 41 detik itu.

Pemilik nama asli Yahya Zainul Ma'arif ini mengatakan, puasa tersebut boleh batal jika ada halangan dalam bekerja.

"Lain kisahnya jika niat puasa dari pagi, tapi ditengah perjalanan membecak (atau pekerjaan berat lain) tiba-tiba lemas, boleh berbuka," lanjut Buya.

Buya Yahya komentari film buatan NU, MY FLAG - Nasionalisme vs Radikalisme. (Ig @buyayahya_albahja)

Tak hanya untuk pekerja berat saja, hal ini juga berlaku bagi semua orang.

"Tidak hanya para pekerja keras saja. Kita saja boleh kok kalau nggak mampu dalam menjalankannya (puasa)," beber pendakwah kelahiran Blitar tersebut.

Buya menekankan jika Islam bukanlah agama yang memberatkan umatnya.

Sehingga jika tidak kuat menjalankan puasa, maka diperbolehkan untuk berbuka.

Walaupun diperbolehkan berbuka sebelum waktunya, para pekerja berat dan pekerja lainnya tidak boleh meniatkanmeletakkan niat untuk berbuka sebelum waktunya.

Halaman
123


Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Melia Istighfaroh

Berita Populer