12 PSK Terciduk Polisi Saat Penertiban, Mayoritas Pekerja Seks Ini Ibu-ibu Usia 30-40 Tahun

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi PSK

Cerai Setelah Suami Kabur Entah Kemana

TL bercerita, ia menjadi tulang punggung keluarga usai suaminya kabur entah ke mana meninggalkan ia dan dua balitanya.

TL pun bercerai dengan suaminya dalam kondisi hamil.

Ia mengaku, ibunya bahkan mengetahui profesinya sebagai PSK.

"Suami kabur entah ke mana. Gimana lagi saya soalnya kepala keluarga. Saya enggak bisa kerja apa-apa lagi selain begini," jelas TL saat dimintai keterangan di ruang interogasi Pol PP Kota Tasikmalaya, Senin (1/3/2021) dini hari.

"Saya baru cerai sama suami udah seminggu ini. Pekerjaan saya selama ini mamah tahu," imbuhnya.

Ia berbagi, dirinya terjun ke dunia malam setelah ditawari bekerja menjual diri.

Baca: Polisi Razia PSK di Tangsel, Jajakan Diri Lewat Online dan Patok Harga Ratusan Ribu Sekali Kencan

Baca: PSK Tawarkan Diri Melalui Aplikasi Online, Belasan Pekerja Seks Berhasil Diamankan Polisi

"Saat itu saya sedang bingung usai cerai, sedangkan saya butuh biaya buat kebutuhan sekolah kedua anak saya. Terus datang teman saya dan menawarkan cari uang dengan cara jual diri. Saya ikut dan begini jadinya," kata dia.

TL pun mengaku di masa pandemi ini hanya mendapatkan uang Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu setiap malamnya.

Ia berujar, karena masa pandemi maka sepi pelanggan. Jarang pria berlalu lalang di wilayah perkotaan karena aturan ketat pencegahan Covid-19.

Ingat Anak, Tak Pernah Lama saat Mangkal

TL mengaku tak pernah lama mangkal saat mencari pelanggan. Dirinya akan bergegas pulang setelah mendapatkan uang dari satu atau dua pelanggan.

Ia mengaku selalu ingin cepat pulang dan berkumpul dengan keluarganya jika telah membawa sejumlah uang.

Uang tersebut ia gunakan untuk makan dan jajan anak-anaknya.

"Saya enggak berpikir besar atau kecilnya dapat uang. Setelah saya dapat uang untuk bekal anak-anak meski satu kali melayani, saya langsung pulang. Yang penting saya ada buat jajan dan makan anak-anak," ujar dia sambil menutupi wajahnya.

TL disebut menjadi PSK hanya malam hari sja. Di siang hari, ia layaknya ibu rumah tangga lainnya yang mengasuh anak-anaknya.

"Saya butuh uang untuk kebutuhan hidup. Anak saya sudah dua ditambah sekarang saya hamil tua. Meski hamil saya mengaku menjual diri dan berhubungan sama pelanggan," ujar TL.

"Saya baru 6 bulan begini setelah cerai sama suami," imbuhnya.

Ia tak berpikir panjang dari pekerjaannya sebagai PSK. Menurutnya, yang terpenting adalah membesarkan anak-anaknya.

"Saya enggak mikir apa-apa lagi, bagaimana caranya anak-anak saya bisa makan besok," tambahnya.

Baca: Pemuda 19 Tahun Nekat Jadi Muncikari PSK di Bawah Umur, Mengaku Hasil Kerja Buat Sekolah Adik

Baca: Video Amatir Penggerebekan 4 PSK di Bawah Umur saat Lakukan Transaksi di Hotel Kawasan Sunter

Halaman
123


Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer