Sementara itu, dikutip dari mayoclinic.org, anak laki-laki yang mengidap hipospadia, pembukaan uretra terletak di bagian bawah penis, bukan di ujung.
Dalam kebanyakan kasus, pembukaan uretra berada di dalam kepala penis.
Lebih jarang, bukaan ada di tengah atau pangkal penis.
Jarang, lubang berada di dalam atau di bawah skrotum.
Tanda dan gejala hipospadia mungkin termasuk:
• Pembukaan uretra di lokasi selain ujung penis.
• Lekukan penis ke bawah (chordee).
• Penampilan penis berkerudung karena hanya bagian atas penis yang tertutup kulup.
• Penyemprotan tidak normal saat buang air kecil.
Baca: Ramalan Zodiak Keuangan Hari Ini Rabu 10 Maret 2021, Aries Produktif, Peluang untuk Sagitarius
Baca: Aprilia Manganang
Baca: Di Balik Kisah Viral Sepasang Pelajar SMP di Buton Menikah, Kini Diizinkan Kembali Sekolah
Seperti yang telah disebutkan, hipospadia ada karena bawaan.
Saat penis berkembang pada janin laki-laki, hormon tertentu merangsang pembentukan uretra dan kulup.
Hipospadia terjadi ketika terdapat kerusakan akibat kerja hormon-hormon ini, menyebabkan uretra berkembang secara tidak normal.
Namun, dalam kebanyakan kasus, penyebab pasti hipospadia tidak diketahui.
Terkadang, hipospadia bersifat genetik, tetapi lingkungan juga dapat berperan.
Meskipun penyebab hipospadia biasanya tidak diketahui, faktor-faktor ini mungkin terkait dengan kondisi:
• Sejarah keluarga
Kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi dengan riwayat keluarga hipospadia