Meski Punya Rudal Supersonik untuk Gempur China, Militer Filipina Masih Kalah Jauh dari Tiongkok

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rudal BrahMos buatan India-Rusia

Berita Lain: Daftar rudal mengerikan di dunia

Rudal BrahMos buatan India-Rusia (Wikimedia Commons/One Half 3544 via The Diplomat)

Akhir-akhir ini banyak negara yang unjuk gigi memamerkan rudal milik mereka.

Dua dari negara yang dimaksud ialah Rusia dan Iran.

Iran baru saja gelar uji coba rudal balistik mereka, Rabu (29/7/2020).

Sementara Rusia telah memperlihatkan berbagai rudal mereka ke publik beberapa waktu terakhir.

Dihimpun TribunnewsWiki.com, berikut ini daftar rudal mengerikan yang baru saja dipamerkan militer dunia.

Rudal Hipersonik Zircon

Gambar yang diunggah oleh Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan rudal hipersonik Zircon ditembakkan dari kapal perang Admiral Gorshkov. (The Sun via Kompas.com)

Baca: Persempit Ruang Gerak Militer China, AS Ingin Tempatkan Marinir Bersenjata Rudal di Jepang

Rudal Hipersonik Zircon merupakan senjata milik Rusia.

Senjata ini dikembangkan selama 20 tahun.

Zircon menjadi senjata utama baru dalam pemerintahan Vladimir Putin.

Rudal jenis ini didesain untuk bisa menyerang target baik di darat, laut, maupun kapal, seperti diberitakan Kompas.com.

Rudal itu dilaporkan bisa melaju hingga enam kali kecepatan suara, dan terbang sejauh 965 km, di mana bisa menghantam target dalam tujuh menit.

Poseidon

FOTO INI HANYA ILUSTRASI ---- (FILES) Dalam foto ini, foto yang diambil pada 12 Mei 2015, ICMB nuklir Titan II yang tidak aktif terlihat di sebuah silo di Museum Rudal Titan pada 12 Mei 2015 di Green Valley, Arizona. Ilmuwan AS terkemuka meminta Presiden Donald Trump pada 16 Juli 2020, tidak melanjutkan uji coba senjata nuklir, dengan mengatakan tes semacam itu akan meningkatkan risiko perang nuklir. Dalam sebuah surat yang diterbitkan pada peringatan 75 tahun uji bom atom pertama di dunia pada tahun 1945, sekitar 70 ilmuwan, termasuk setengah lusin penerima Hadiah Nobel, mempertanyakan kemungkinan rencana administrasi Trump untuk mengakhiri moratorium pengujian selama 28 tahun. (Brendan SMIALOWSKI / AFP)

Baca: Di Tengah Ketegangan dengan China, India Minta Rusia Percepat Pengiriman Rudal dan Jet Tempur

Berbeda dengan Zircon, Poseidon berbentuk drone bawah laut.

Senjata Rusia ini memiliki hulu ledak nuklir.

Musim gugur mendatang, yang jatuh sekitar September, Rusia akan menguji Poseidon di perairan Kutub Utara.

Drone bawah laut bertenaga nuklir itu akan diluncurkan dari kapal selam Belgorod.

Tak salah jika Amerika menganggap senjata ini mengerikan.

Drone berbentuk torpedo milik Rusia itu mampu membawa hulu ledak nuklir hingga dua megaton.

Bahkan, analis menyebut Poseidon sebagai 'Senjata Nuklir Hari Kiamat.'

Halaman
123


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer