Sudah Dua Kali Disuntik Vaksin Sinovac, Bupati Serang Malah Positif Covid-19, Ini Penjelasan Dinkes

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Bogor, Kamis (5/7/2018).

Dilansir Kompas.com dari Russian Today, Channel 13 News melaporkan hingga Jumat (1/1/2021) setidaknya ada 240 orang yang terinfeksi meski sudah divaksin.

Lalu mengapa hal itu bisa terjadi?

Rupanya kasus ini bukan karena vaksin yang tidak manjur.

Infeksi ini masih bisa terjadi lantaran vaksin Pfizer-BioNTech yang dipakai Israel butuh waktu untuk melatih sistem kekebalan, agar dapat mengenali dan melawan penyakit.

Vaksin corona buatan Amerika Serikat (AS) itu butuh dua suntikan untuk bekerja maksimal.

Baca: Cek Daftar Nama Penerima Vaksin, Kelompok Prioritas Penerima, Ada 1,3 Juta Lebih Tenaga Kesehatan

FOTO HANYA ILUSTRASI ---- FINLANDIA - Perawat Andrea Nummi menerima vaksin virus corona Pfizer-Biontech Covid-19 di Rumah Sakit Universitas Helsinki di Helsinki, Finlandia pada 27 Desember 2020 dalam rangka peluncuran vaksin virus corona Pfizer-BioNTech Covid-19. Uni Eropa mulai meluncurkan vaksin, bahkan ketika negara-negara di blok tersebut dipaksa kembali ke dalam kuncian oleh jenis virus baru, yang diyakini lebih menular, yang terus menyebar dari Inggris. Pandemi telah merenggut lebih dari 1,7 juta nyawa dan masih merajalela di sebagian besar dunia, tetapi peluncuran kampanye innoculation baru-baru ini telah meningkatkan harapan bahwa 2021 dapat membawa kelonggaran. (Alessandro RAMPAZZO / AFP)

Menurut penelitian, kekebalan terhadap Covid-19 meningkat 8-10 hari setelah suntikan pertama dan itu baru 50 persen.

Suntikan kedua diberikan 21 hari setelah suntikan pertama, dan kekebalan 95 persen sesuai yang diklaim Pfizer-BioNTech, dicapai seminggu setelahnya.

Dengan demikian, masih ada kemungkinan 5 persen tertular Covid-19 walaupun sudah disuntik dosis penuh.

Kantor-kantor berita Israel lalu mendesak masyarakat untuk tetap waspada, dan taat mematuhi semua protokol kesehatan guna mencegah Covid-19.

Negara pimpinan PM Benjamin Netanyahu itu sedang melakukan vaksinasi besar-besaran, dan sudah lebih dari 1 juta orang atau hampir 12 persen dari populasi yang divaksin.

Baca: Distribusi Akan Berlangsung Lama, Menkes Budi Gunadi Sadikin Sebut Vaksinasi Covid-19 Butuh 12 Bulan

Baca: Pasien yang Diberi Vaksin Sinovac Mulai Rasakan Efek Samping Pasca Suntikan

Ilustrasi pasien covid-19 yang disuntik vaksin covid-19. (MIRROR)

Angka itu adalah rentang per kapita terbesar di dunia menurut Universitas Oxford.

Di tahap pertama, Israel memprioritaskan tenaga kesehatan (nakes) dan lansia lalu diperluas ke kategori lain.

Sekitar 1 dari 1.000 orang melaporkan efek samping ringan setelah disuntik vaksin Covid-19, seperti lemas, pusing, demam, nyeri, bengkak, dan kemerahan di tempat suntikan.

Meski begitu hanya belasan dari mereka yang harus mendapat tindakan medis, kata Kementerian Kesehatan Israel.

Baca: Menlu Sebut Izin Vaksin AstraZeneca di Indonesia akan Lebih Mudah, Ini Alasannya

Baca: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Positif Covid-19, Gugus Tugas Langsung Lakukan Tracing

Sejak vaksinasi dimulai pada 20 Desember, setidaknya empat orang di Israel meninggal tak lama setelah penyuntikan, menurut laporan tv KAN.

Akan tetapi Kemenkes Israel menekankan, tiga kematian tidak terkait dengan vaksin virus corona dan kasus keempat yaitu kakek berusia 88 tahun dengan penyakit lain sedang diselidiki.

(TribunnewsWiki.com/Nur, Kompas.com/Rasyid Ridho)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "240 Warga Israel Terinfeksi Covid-19 Setelah Disuntik Vaksin Pfizer" dan "Bupati Serang Positif Covid-19 Meski Sudah Divaksin, Dinkes: Antibodi Belum Terbentuk"



Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer