Dari gugatan 2 miliar dolar yang dilayangkan Meghan, Mail on Sunday diwajibkan membayar 625.000 dolar Amerika atau senilai Rp 8,9 miliar kepada istri Pangeran Harry tersebut.
Pada sidang virtual di London, hakim Mark Warby menolak permohonan banding yang diajukan oleh Mail on Sunday.
Menurut Warby, tidak ada kemungkinan nyata untuk pihak tergugat memenangkan gugatan tersebut.
Namun dia mengatakan penerbit Mail on Sunday dan MailOnline masih memiliki hak untuk memperbarui permohonan hakim Pengadilan Banding.
Pengacara Asosiasi Surat Kabar Inggris yang mewakili Mail on Sunday dan MailOnline mengatakan kliennya tetap akan mengajukan banding ke pengadilan.
Baca: Meghan Markle
Baca: Anggap Sikap Putrinya Tak Pantas, Thomas Markle Kesal dengan Meghan-Harry: Itu Penghinaan bagi Ratu
Pada sidang yang digelar Selasa lalu, hakim Warby memberikan vonis bersalah terhadap kedua media tersebut atas pelanggaran privasi Meghan Markle terkait berita yang diterbitkan pada Februari 2019.
Saat itu, mereka menerbitkan lima berita yang menampilkan surat pribadi Meghan yang ditujukan untuk ayahnya, Thomas Markle terkait penikahannya dengan Pangeran Harry pada 20018 silam.
Dalam sidang tersebut juga dibeberkan berbagai kerugian yang dialami Meghan, termasuk kerusakan, biaya hukum dan kerugian immateril yang dialami ibunda Archie tersebut.
Selain pelanggaran privasi, tindakan Mail On Sunday dan MailOnline tersebut juga melanggar undang-undang hak cipta.
Surat pribadi yang ditulis Meghan untuk Thomas Markle memiliki hak cipta dan demikian diperlukan izin untuk menerbitkannya.
Namun asosiasi surat kabar berpendapat bahwa surat tersebut tak hanya ditulis oleh Meghan seorang diri, melainkan juga mendapatkan bantuan dari pejabat istana.
Para tergugat berharap mendapatkan keterangan dari pejabat tersebut untuk pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus itu.
Baca: Tak Lagi Jadi Keluarga Inggris, Pangeran Harry dan Meghan Markle Tulis Pesan Perpisahan
Baca: Kompak Kenakan Masker dan Topi, Meghan Markle dan Pangeran Harry Jadi Relawan Antarkan Makanan
Di bawah hukum Inggris (dan hukum Amerika), kepenulisan surat pribadi adalah hak milik penulis, bukan penerima.
Oleh karena itu, ketika Thomas Markle memberi salinan surat tersebut kepada Mail on Sunday dan dipublikasi melalui artikel berita, hal itu merupakan bentuk pelanggaran hak cipta.
Tetapi jika anggota mantan staf istana Meghan membantunya menulis surat, sebagian atau secara substansial, maka kemungkinan untuk Mail on Sunday melawan gugatan Meghan akan lebih besar dan Meghan bisa saja kalah dalam persidangan.
Hal itulah yang berusaha diupayakan oleh pihak tergugat, namun hanya nasib nahas yang berpihak pada mereka.
Sidang bergulir lebih dari 1 tahun
Sidang kasus ini telah dimulai sejak Oktober 2019 lalu dengan agenda pembahasan hak cipta.
Selain menggugat sejuah uang ganti rugi, Meghan juga menuntut beberapa hal yang harus dipenuhi pihak tergugat.