Sudahkah Anda Membayar Utang Puasa Tahun Lalu? Simak Cara Mengqadha Puasa Ramadhan di Sini

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi buka puasa bersama

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Berikut adalah cara mengqadha atau membayar utang puasa Ramadhan yang pernah ditinggalkan tahun lalu.

Bulan Ramadhan merupakan bulan suci ketika umat muslim di seluruh dunia melaksanakan ibadah wajib puasa.

Namun tak dipungkiri ada beberapa kondisi umat muslim meninggalkan puasa Ramadhan.

Lantas bagaimana cara membayar utang puasa yang pernah ditinggalkan tersebut?

Berikut Tribunnewswiki rangkum dari Tribun Ramadhan terkait membayar utang atau mengqadha puasa yang sempat ditinggalkan:

Bagi umat muslim, diwajibkan berpuasa selama sebulah penuh di bulan Ramadan.

Aktivitas saat menjalani puasa ramadhan, salah satunya adalah membaca Al-quran (dingkelik.net)

Namun, karena beberapa kendala, ada yang tidak bisa berpuasa satu bulan penuh.

Meski tak dapat menjalankan puasa sebulan penuh, Alloh SWT memberikan keringanan bagi hambaNya dengan cara membayar atau meng-qadha puasa.

Shidiq, M.Ag selaku Dosen Fakultas Syariah IAIN Surakata lewat tayangan Tanya Ustaz Tribunnews.com mengatakan bahwa hukumnya wajib mengganti puasa atau membayar puasa di hari lain setelah Ramadhan.

Qadha atau membayar puasa berlaku bagi orang yang sanggup berpuasa, namun terhambat karena halangan-halangan tertentu atau uzur.

Misalnya, sedang melakukan perjalanan jauh atau dalam keadaan sakit.

Baca: Simak Ketentuan Waktu Membayar Utang Puasa Ramadhan, Diharamkan Pada Hari-hari Berikut Ini

Baca: 44 Hari Lagi Ramadhan Tiba, Yuk Ketahui Doa dan Amalan Sunnahya

Qadha juga berlaku bagi orang yang sanggup berpuasa namun dilarang untuk menjalankan puasa, yaitu orang yang sedang menstruasi dan sedang nifas.

Dalam Al-Quran, golongan-golongan tersebut diberi keringanan-keringanan untuk tidak berpuasa, tetapi dituntut untuk mengqadha di hari lain.

Membayar puasa Ramadan dianjurkan sesegera mungkin.

Mengqadha juga harus berurutan.

Ilustrasi: Petugas Kantor Wilayah (Kanwil) Agama Provinsi DKI Jakarta, tengah memantau hilal awal Ramadhan 1441 H di Kanwil Agama DKI Jakarta, Cawang, Jakarta Pusat, Kamis (23/4/2020). (WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA)

Namun, dalam Islam juga diperbolehkan jika membayar utang tidak bisa secara berurutan, karena alasan tertentu.

Yang terpenting, membayar puasa dilakukan sebelum bulan Ramadan berikutnya.

Membayar puasa juga juga diperbolehkan menjelang bulan Ramadan.

Lantas bagaimana jika belum sempat membayar puasa hingga bulan Ramadan berikutnya?

Ada beberapa pendapat dari para ulama, Shidiq mengatakan bahwa orang tersebut tetap boleh menjalankan ibadah puasa Ramadan, namun dia harus segara membayar utangnya setelah bulan Ramadan tersebut selesai.

Halaman
1234


Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi

Berita Populer