Joe Biden Balas Dendam, Perintahkan Militer AS Gempur Milisi Pro-Iran di Suriah

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO HANYA ILUSTRASI - Pasukan Israel digambarkan selama latihan militer di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel pada 13 Januari 2021. Serangan malam Israel yang menargetkan depot senjata dan posisi militer di Suriah timur menewaskan sedikitnya tujuh tentara Suriah dan 16 pejuang sekutu, dalam serangan paling mematikan tahun ini. , kata pengawas perang. Angkatan udara Israel melakukan lebih dari 18 serangan terhadap beberapa sasaran di daerah yang membentang dari kota timur Deir Ezzor hingga perbatasan Irak, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Joe Biden memerintahkan militer AS untuk menyerang Suriah.

Serangan itu ditujukan di wilayah timur, di mana menjadi basis milisi pro-Iran, sebagaimana diberitakan Intisari Online dari Al Jazeera.

Militer AS mengklaim serangan itu hanyalah serangan balasan setelah lokasi pasukan AS di Irak diserang dengan roket.

"Dengan arahan Presiden Biden, pasukan militer AS sore ini melakukan serangan terhadap infrastruktur kelompok milisi dukungan Iran di timur Suriah," ujar juru bicara Pentagon John Kirby.

"Serangan ini diizinkan untuk merespon serangan terbaru terhadap personil Amerika dan Koalisi di Irak, dan melawan ancaman yang senantiasa ada untuk para personil itu," ujarnya.

Serangan kali ini tampaknya cukup terbatas, hanya berpotensi menurunkan risiko ketegangan, menurut Reuters.

Masih belum diketahui kerusakan apa yang timbul ataukah ada korban dari serangan tersebut.

Baca: Joe Biden Hening Cipta: AS Lampaui 500.000 Kematian Covid, Kasus Positif Capai Hampir 29 Juta Jiwa

Baca: Israel Minta Biden Tak Cabut Sanksi ICC Era Trump: Takut Invasi ke Palestina Jadi Kejahatan Perang

FOTO HANYA ILUSTRASI - Zona perang di Suriah menjadi tempat kembalinya para pengungsi Suriah di Turki (Picture Alliance/Abaca/A. Al-Bushy untuk Deutsche Welle (DW))

Keputusan Biden ini sempat ditakutkan oleh pemerintah Irak.

Pasalnya, Biden bisa melaksanakan serangan baik di Suriah dan Irak.

Meski begitu ia memutuskan menyerang Suriah saja, setidaknya untuk sekarang.

Hal itu memberikan sedikit ruang bagi pemerintah Irak untuk bernapas.

Sebelumnya serangan yang dilakukan milisi dukungan Iran ke pangkalan militer AS di Irak menyebabkan satu kontraktor sipil meninggal dunia.

Tidak hanya itu, anggota pasukan AS dan pasukan koalisi lainnya terluka akibat serangan tersebut.

Serangan udara ini menjadi aksi militer pertama yang dilakukan administrasi Biden.

Baca: Dulu Jadi Sekutu Dekat AS di Era Trump, Kini PM Israel Belum Pernah Dihubungi Joe Biden, Diremehkan?

Baca: Ilmuwan Israel Mengklaim Temukan Obat Covid-19 yang Efektif, Pasien Bisa Sembuh dalam 4 Hari

FOTO HANYA ILUSTRASI - Sebuah tank Israel digambarkan selama latihan militer di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel pada 13 Januari 2021. Serangan malam Israel yang menargetkan depot senjata dan posisi militer di Suriah timur menewaskan sedikitnya tujuh tentara Suriah dan 16 pejuang sekutu, dalam serangan paling mematikan ini. tahun, kata pengawas perang. Angkatan udara Israel melakukan lebih dari 18 serangan terhadap beberapa sasaran di daerah yang membentang dari kota timur Deir Ezzor hingga perbatasan Irak, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia. (JALAA MAREY / AFP)

Minggu-minggu pertama mereka bekerja, administrasi Biden menekankan akan lebih fokus pada tekanan yang diberikan oleh China, meskipun tekanan di Timur Tengah terus muncul.

"Respon militer proporsional ini dilakukan bersama dengan tindakan diplomasi, termasuk berkonsultasi dengan mitra koalisi," ujar John Kirby.

"Operasi ini mengirim pesan jelas: Presiden Biden akan bertindak untuk melindungi personil Amerika dan koalisi.

"Di saat yang sama, kami telah bertindak dalam upaya membebaskan bertujuan mengurangi tegangan atas keseluruhan situasi di timur Suriah dan Irak."

Kirby juga mengatakan serangan udara AS "menghancurkan berbagai fasilitas di titik kontrol perbatasan yang digunakan oleh sejumlah kelompok milisi dukungan Iran."

Serangan roket pada posisi AS di Irak dilakukan saat Washington dan Teheran mencari cara kembali ke perjanjian nuklir 2015 yang sudah ditinggalkan oleh Donald Trump.

Halaman
12


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer