3. Selalu lapar
Baca: Bisa Jadi Tanda Awal dari Penyakit Tertentu, Waspadai 3 Jenis Nyeri Dada Ini
Sistem pencernaan kita bekerja dengan memecah makanan menjadi gula sederhana yang disebut glukosa.
Glukosa digunakan tubuh sebagai bahan bakar saat beraktivitas. Pada penderita diabetes, glukosa tidak bergerak seperti seharusnya dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
Akibatnya, para penderita diabetes tipe 2 sering merasa lapar, bahkan meskipun baru saja mendapat asupan makanan.
Diabetes tipe 2 bisa berdampak pada tingkat energi seseorang, yang menyebabkan orang tersebut sering merasa sangat kelelahan.
Kelelahan berlebih ini terjadi akibat kurangnya gula yang berpindah dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
Kelebihan gula dalam darah dapat merusak pembuluh darah kecil di amta kita, yang dapat menyebabkan pengelihatan menjadi kabur.
Pengelihatan kabur ini bisa terjadi hanya pada salah satu mata saja atau bisa kedua mata, serta bisa hilang dan timbul.
Jika kondisi ini dibiarkan tidak terobati, maka kerusakan pada pembuluh darah bisa menjadi lebih parah, termasuk kemungkinan terjadinya kehilangan pengelihatan permanen.
Kadar gula darah yang tinggi dalam darah dapat merusak saraf dan pembuluh darah, yang pada akhirnya dapat mengganggu sirkulasi darah.
Akibatnya, bahkan goresan atau luka kecil sekalipun mungkin butuh waktu hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk sembuh.
Padahal, penyembuhan luka yang lambat dapat meningkatkan risiko infeksi.
Kadar gula darah yang tinggi dapat memengaruhi sirkulasi darah dan merusak saraf tubuh.
Pada penderita diabetes tipe 2, kondisi ini dapat menyebabkan nyeri, sensasi kesemutan atau mati rasa pada tangan dan kaki.
Kondisi ini dikenal dengan neuropati dan dapat semakin parah seiring berjalannya waktu, hingga menyebabkan komplikasi serius jika dibiarkan tak terobati.