Peristiwa ini terjadi di Desa Sindangsari, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta, Sabtu (13/2/2021) lalu, sebagaimana diberitakan Tribunnews.
Pria berinisial AJ (52) tersebut dianiaya massa karena berkunjung ke kediaman LN, yang tak lain adalah staf di sekolah tempatnya bertugas.
Keduanya nekat berselingkuh meski LN sendiri sudah memiliki suami.
Awalnya, warga curiga dengan AJ yang parkir kendaraan di sebuah kebun, tak jauh dari rumah LN.
Setelah dianiaya massa, aparat desa sempat membawa AJ ke RSUD Bayu Asih.
Kendati demikian dia meninggal akibat luka diduga karena pukulan.
Kapolres Purwakarta, AKBP Ali Wardana, melalui Kasatreskrim Polres Purwakarta, AKP Fitran Romajimah, membenarkan kejadian tersebut.
Baca: Guru yang Unggah Gaji Rp 700 Ribu Tak Jadi Dipecat, Kepala Sekolah SDN 169 Sadar Minta Maaf
Baca: Kontroversi Aturan Jilbab Bagi Murid Non-Muslin di Padang, Kepsek SMKN 2: Saya Siap Dipecat
Menurutnya, korban memang ASN di Purwakarta.
Pihaknya pun telah memeriksa sejumlah pihak.
"Hasil penyelidikam ada sekitar delapan orang yang diduga lakukan penganiayaan. Kami sudah amankan enam dari delapan orang," katanya, Minggu (21/2/2021).
Pasangan lanjut usia (Lansia), Pakoh (60) dan suaminya A Latif (65), asal Desa Kawuwu, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) nyaris tewas diamuk massa, Rabu (10/2/2021).
Hal itu terjadi lantaran keduanya dituduh sebagai dukun santet.
Keduanya harus dilarikan ke RSUD Bima.
Pasalnya, mereka mengalami luka bacok serius.
Tak hanya dianiaya.
Rumah pasangan suami istri ini pun dibakar, Rabu (10/02) dini hari, sekitar jam 02.00 Wita, sebagaimana diberitakan TribunLombok.com.
"Keduanya diduga sebagai dukun santet,” ujar Kapolsek Langgudu Iptu Kodrad, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/2/2021).
Nenek Pakoh alias Ina Haja (60), mengalami luka parah pada pergelangan tangan kanan.