Viral Video Buaya Keemasan Muncul di Pantai Lamundre, Jinak Saat Dikerumuni dan Dicium Warga

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kemunculan buaya di Pantai Lamundre jadi tontonan warga karena sang hewan jinak saat dielus-elus dan dicium.

Banyak juga warganet yang justru melontarkan candaan.

@abiipratama__ "Pasti dikaitkan dgn hal2 mistis, entah itu neneknya atau sodaranya atau apalaaahh,, kpan indo mau maju klo pemikiran selalu mundur"

@gammax13 "Dabilang temanku, da lgi cri sodaranya itu min"

@yamshirx "Assalamualaikum ukhty, kalau aku chat ada yg marah gak?", kata saudaranya"

@yoelsetiawanh "Dia hanya tunggu momen yg tepat untuk memangsa...."

@rachmataidilfitrah "Untung buayanya lagi kenyang..kalo laparr dy mangsakoo..Ani kw dtingglkn romaa"

Namun kini buaya tersebut telah dievakuasi dan diamankan di salah satu rumah warga.

Nantinya buaya tersebut akan diserahkan ke pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

Buaya serang warga di Sumatera Barat

Warga berinisial N (50) tewas di Sungai Batang Basang, Agam, karena diserang buaya.

Penyerangan buaya tersebut diduga karena adanya racun yang disebar di sungai.

"Berdasarkan keterangan beberapa warga kepada BKSDA, dua hari sebelum korban dilaporkan hilang, warga melihat ada oknum warga dari luar meracuni sungai dengan cairan tertentu," kata Kepala BKSDA Agam, Ade Putra yang dihubungi Kompas.com, Minggu (14/2/2021).

Ade mengatakan, oknum tersebut memakai racun utnuk mendapatkan ikan dan udang di sungai tersebut.

Menurutnya, dua hari sejak oknum tersebut menebar racun, buaya terlihat beberapa kali mengapung di permukaan sungai.

Warga melihat buaya itu menghempas dan membalik-balikkan badan tepat di lokasi kejadian.

Baca: Sedang Berenang, Kepala Pria Ini Tiba-tiba Diterkam Buaya 2,5 Meter, Beruntung Bisa Meloloskan Diri

Baca: Ibu di Bangka Belitung Diterkam Buaya di Depan sang Anak, Jasad Ditemukan dalam Kondisi Tak Utuh

Ade menambahkan, lokasi korban biasa mengambil rumput merupakan daratan tergenang di pinggir sungai.

Di rawa itu terlihat beberapa bekas sarang buaya.

BKSDA telah menyampaikan hasil identifikasi itu kepada wali negara atau kepala desa.

"BKSDA mendorong nagari atau desa membuat peraturan untuk mengendalikan aktivitas meracuni sungai dan penggunaan setrum dalam mencari ikan terutama di lokasi-lokasi yang diduga merupakan sarang buaya," jelas Ade.

Sedangkan untuk mengantisipiasi terjadinya serangan buaya, BKSDA mengimbau warga untuk waspada ketika beraktivitas di dalam dan pinggir sungai.

Halaman
123


Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer