Pihak kepolisian juga membenarkan adanya lubang pada bagian seng rumah korban setelah mengetahul hasil olah TKP.
Namun polisi masih menganalisa kembali hingga saat ini.
Terkait diameter (dugaan peluru nyasar) yang mengenai Suharni juga belum dijelaskan Natsir.
Baca: Arahan Kapolri setelah 6 Anggota FPI Tewas: Tingkatkan Kewaspadaan, Kenakan Rompi Anti Peluru
Baca: Selain Mata-mata di Klub, Teror Surat Berisikan Peluru buat Antonio Conte Tak Betah di Inter Milan
"Diameter (dugaan peluru) belum diketahui nanti setelah ada hasil dari Labfor baru kita ketahui berapa ukuran dan diameternya begitu juga dengan apakah dugaan peluruh ini organik atau seperti apa," kata dia.
Natsir menambahkan, dari hasil pemeriksaan lanjutnya, sampai saat ini belum ada ledakan pada saat kejadian tersebut.
"Namun dengan adanya kejadian ini kami berkoordinasi dengan Resmob Polda untuk dilakukan penyelidikan dilapangan," tutur Natsir.
Seorang bayi yang masih berumur 13 bulan jadi korban peluru nyasar di Madura, Jawa Timur.
Bayi berinisial KH tersebut terkena peluru saat sedang disuapi dan digendong di luar rumah.
KH kemudian dioperasi di ruang sal bedah RSUD SMART Pamekasan, Madura, pada Kamis (6/8/2020).
Akibat kejadian itu, lengan kiri bayi warga Jalan Bonorogo, Kabupaten Pamekasan, Madura, itu tertancap peluru.
Peluru nyasar ini, diduga berasal dari senapan angin.
Abdurrahman, Paman KH mengatakan, sekira pukul 14.00 WIB kemarin Rabu (5/8/2020), KH digendong oleh ibunya di area sekitar rumahnya.
Sewaktu KH digendong, ibunya sembari menyuapi nasi.
Hal tersebut lantaran KH biasanya makan sedikit jika tidak dibawa keluar rumah sembari digendong.
"Jadi dibawa keluar rumah, keluar pagar tepatnya di utara rumah," kata Abdurrahman kepada TribunJatim.com.
Tak berlangsung lama, ibu KH menyuapi anaknya, kata Abdurrahman, terdengar bunyi letusan 'bles' yang tak jauh dari tempat KH digendong.
Di waktu yang bersamaan, KH langsung menangis.
Saat ibunya mengecek di seluruh tubuh anaknya, ternyata keluar tetesan darah dari lengan bagian kiri.
"Adik saya yang mendengar bunyi 'bles' ini dekat dengan rumahnya. Gak jauh dari lokasi adik saya waktu gendong ponakan saya, katanya," ceritanya.