Berusia 77 Tahun, Wakil Presiden Ma’ruf Amin Divaksin Covid-19 Hari Ini

Penulis: Archieva Nuzulia Prisyta Devi
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Presiden Ma'ruf Amin dijadwalkan vaksin Rabu (17/2/2021). Foto: Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat memberikan enghargaan Pelayanan Publik di Lingkungan Polres/Polresta/Polrestabes/Polresmetro 2020, Selasa (16/2/2021).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendapat giliran untuk divaksin Covid-19, Rabu (17/02/21).

Wakil Presiden Ma’ruf Amin baru saja mendapatkan vaksin karena sudah memasuki usia lansia atau di atas 60 tahun.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyetujui vaksin Covid-19 buatan Sinovac diberikan kepada lansia berumur di atas 60 tahun, Jumat (5/2/2021).

Wakil Presiden Ma’ruf Amin dijadwalkan akan menerima vaksin CoronaVac produksi Sinovac.

Melalui keterangan Setwapres yang diterima, kepastian itu setelah diterbitkannya izin penggunaan darurat (emergency use of authorization) untuk kaum lanjut usia.

Pemberian vaksin kepada Ma’ruf rencananya dilaksanakan pada Rabu (17/02/21), pukul 08.30 pagi, di Pendopo Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro No. 2 Jakarta.

Keikutsertaan Wapres yang telah berusia 77 tahun dalam program vaksinasi ini diharapkan dapat memberikan contoh nyata uji klinis keamanan penggunaan vaksin kepada lansia bagi masyarakat luas.

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan persetujuan penggunaan emergency use of authorization (EUA) vaksin CoronaVac untuk usia di atas 60 tahun.

Menurut Kepala BPOM, Penny Lukito, kebijakan tersebut dilakukan berdasarkan pertimbangan banyaknya korban meninggal terinfeksi virus corona pada kelompok usia tersebut.

Baca: Inilah Calon Peserta Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua dan Jadwal Penyelenggarannya

Calon Wakil Presiden, Maruf Amin tiba untuk menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (12/8/2018). Selain pasangan Jokowi-Maruf Amin, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno juga akan menjalani pemeriksaan kesehatan pada hari Senin 13 Agustus. Pemeriksaan kesehatan tersebut merupakan satu diantara syarat wajib yang diberlakukan KPU bagi capres dan cawapres untuk mengikuti Pilpres mendatang. (KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

“Angka kematian akibat Covid-19 ini menunjukkan data statistik bahwa kelompok usia lanjut atau lansia menduduki porsi cukup tinggi, yaitu sekitar 47,3 persen, berdasarkan data terakhir yang kami dapatkan dari KPC-PEN (Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonoi Nasional),” kata Penny.

Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, persentase lansia yang terpapar virus corona di Indonesia sejumlah 10 persen namun total yang meninggal karena Covid-19 mencapai angka 50 persen.

Hal tersebut menunjukkan risiko besar bagi para lansia di dalam mengghadapi pandemi Covid-19.

“Karena berbasis risiko. Kalau tenaga kesehatan risikonya tinggi karena sering dan banyak terekspos virus. Kalau lansia didahulukan karena risikonya tinggi, kalau terkena, kemungkinan fatalnya besar,” ungkap Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, pada keterangan persnya secara virtual.

Sebagai informasi, program vaksinasi Covid-19 untuk kelompok usia 18-59 tahun telah berjalan secara bertahap sejak 13 Januari 2021 lalu.

Melalui program vaksinasi, pemerintah dan masyarakat Indonesia menaruh harapan besar agar herd immunity segera terwujud dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Baca: Jokowi: Untuk Dapatkan Vaksin Covid-19 Tak Mudah, Indonesia Harus Bersaing dengan Ratusan Negara

Vaksin Sinovac yang digunakan untuk memvaksin Presiden Jokowi, Rabu (13/1/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev)

BPOM Setujui Vaksin Covid Buatan Sinovac Diberikan kepada Lansia

Dilansir dari Kontan, hal ini didasarkan pada suart BPOM tertanggal 5 Februari 2021 dengan nomor T-RG.01.03.32.322.02.21.00605/NE.

Dalam surat itu yang ditujukan kepada PT Bio Farma (Persero) itu, Kepala BPOM Penny K. Lukito menyetujui vaksin asal China itu untuk disuntikkan pada lansia dengan pertimbangan kondisi darurat pandemi corona.

Surat tersebut merupakan balasan untuk surat dari PT Bio Farma yang berisi permohonan izin penambahan indikasi untuk populasi lansia (60 tahun ke atas)  atas vaksin Sinovac dengan interval penyuntikan 0 dan 28 hari.

Bio Farma juga meminta penambahan alternatif interval penyuntikan 0 dan 28 hari untuk populasi dewasa dengan usia 18 tahun-59 tahun.

Halaman
12


Penulis: Archieva Nuzulia Prisyta Devi
Editor: Archieva Prisyta

Berita Populer