Terkuak, Laboratorium Wuhan Sempat Ajukan Paten Kandang Kelelawar, Dibiarkan Hidup untuk Eksperimen

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

File foto udara ini diambil pada 17 April 2020 menunjukkan laboratorium P4 di Institut Virologi Wuhan di Wuhan di provinsi Hubei tengah China. - Para ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 9 Februari 2021 semuanya menghilangkan teori kontroversial bahwa Covid-19 berasal dari laboratorium di kota Wuhan di Cina.

China Tolak Berikan Data Awal

Pemerintah China ngotot tak mau memberikan data mentah tentang kasus awal Covid-19 kepada tim yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal-usul pandemi.

Kabar tersebut dibeberkan salah satu penyelidik WHO, sebagaimana diberitakan Tribunnews dari Reuters, Minggu (14/2/2021).

Apa yang dilakukan China akan semakin mempersulit untuk menyelidiki awal mula virus corona.

Tim telah meminta data pasien mentah pada 174 kasus yang telah diidentifikasi China dari fase awal wabah di kota Wuhan pada Desember 2019 lalu, serta kasus-kasus lain.

“Namun tim WHO hanya diberikan ringkasan,” kata Dominic Dwyer, seorang ahli penyakit menular Australia yang merupakan anggota tim WHO.

Ia menjelaskan data mentah yang dimaksud biasa disebut 'daftar tabel wabah.'

Biasanya, data itu akan dianonimkan.

Isinya berupa detail detail seperti pertanyaan apa yang diajukan kepada pasien, tanggapan mereka dan bagaimana tanggapan itu dianalisis.

"Itu (permintaan data mentah kepada China-red) praktik standar untuk penyelidikan wabah," katanya kepada Reuters pada Sabtu (13/2/2021) waktu setempat melalui panggilan video dari Sydney, di mana dia saat ini sedang menjalani karantina.

Menurutnya, data awal tersebut sangat penting.

Baca: Misteri Asal-usul Virus Corona, WHO: Mungkin Berasal dari Makanan Beku

Baca: Rencana Perang China Bocor, Ingin Satukan Wilayah Dinasti Qing, Rusia Jadi Target tapi Tak Berkutik

ILUSTRASI - Seorang staf medis ambulans menyemprotkan disinfektan pada koleganya setelah tiba di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan dengan seorang wanita tua, yang pulih dari COVID-19, di Wuhan di provinsi Hubei tengah Cina pada 30 Maret 2020, setelah pembatasan perjalanan ke kota berkurang setelah lebih dari dua bulan terkunci karena wabah coronavirus COVID-19. Wuhan, kota di Cina tengah tempat virus korona pertama kali muncul tahun lalu, sebagian dibuka kembali pada 28 Maret setelah lebih dari dua bulan isolasi total hampir untuk populasi 11 juta. (Hector RETAMAL / AFP)

Pasalnya hanya setengah dari 174 kasus yang terpapar di pasar Haunan.

"Itu sebabnya kami terus meminta itu," kata Dwyer.

"Mengapa data itu tidak diberikan, saya tidak bisa berkomentar. Apakah itu politik atau soal waktu atau sulit ... Tetapi apakah ada alasan lain mengapa data tidak tersedia, saya tidak tahu. Satu hal kami hanya bisa berspekulasi."

(TribunnewsWiki.com/Ahmad Nur Rosikin)



Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer