Walaupun jas hujan memang dibuat untuk menahan air, namun intensitas paparan air yang terlalu sering dan suhu tinggi membuat lapisannya cepat rusak.
Ditambah lagi keadaan jas hujan yang selalu lembab dapat menyebabkan bau apek sehingga tidak nyaman ketika digunakan.
Maka dari itu, perawatan yang baik dan teliti sangat dibutuhkan untuk membuat jas hujan agar lebih awet dan nyaman digunakan.
Untuk membersihkannya, kamu harus membaca label untuk mengetahui saran pencucian dari jas hujan milikmu. Selain itu, penting untuk memahami jenis kain dan lapisan kedap air.
Mantel tahan air ada yang memiliki pori-pori, sehingga bisa bernapas, adapula yang polos.
Baca: Langkah Mudah Keringkan Baju Basah Selama Musim Hujan
Baca: Begini Cara Merawat Tanaman Cabai yang Tepat di Musim Hujan
Mantel karet, vinil, dan plastik tidak dapat bernapas, sedangkan mantel katun dan serat sintetis yang dilapisi dengan lapisan kedap air dapat bernapas.
Mantel tahan air dapat dibuat dari serat alami atau sintetis yang diolah dengan lapisan yang akan menolak presipitasi ringan untuk waktu yang singkat.
Mantel ini biasanya dapat bernapas dan mudah dirawat.
Seberapa sering harus membersihkan jas hujan?
Jika ada noda pada lapisannya seperti ketumpahan makanan, atau lumpur, inilah waktunya untuk dibersihkan.
Dilansir dari The Spruce, pembersihan rutin meningkatkan daya tahan air ketika digunakan saat hujan karena bekas-bekas tanah dapat mengikis lapisan pelindung yang membuat mantel menjadi tahan air.
Semua jas hujan dan perlengkapan harus dibersihkan dan dikeringkan secara menyeluruh sebelum disimpan.
Jika jas hujan telah kehilangan ketahanannya terhadap air, jas tersebut harus dibersihkan dan dirawat dengan produk semprotan tahan air yang dijual di pasaran.
Baca: Cara Cegah Ular Kobra Masuk Rumah Selama Musim Hujan
Baca: Bubur Bassang hingga Sarabba, 10 Kuliner Khas Sulawesi Selatan Ini Nikmat Disantap saat Musim Hujan
Peralatan:
Mesin cuci
Wastafel atau bak mandi besar
Kain mikrofiber putih
Pengering pakaian