Setelah Telepon Xi Jinping, Joe Biden Panik, Khawatir Infrastruktur AS Kalah dari China

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Joe Biden mengambil sumpah presiden selama upacara virtual di Ruang Makan Negara Gedung Putih di Washington, DC, setelah dilantik di US Capitol pada 20 Januari 2021.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperingatkan dominasi China dalam bidang infrastruktur.

Joe Biden mengingatkan senator mengenai perlunya meningkatkan infrastruktur di AS.

Hal itu ia sampaikan pada Kamis (11/2/2021), sebagaimana dilansir BBC.

Peringatan Biden datang sehari setelah panggilan telepon pertamanya dengan Presiden China Xi Jinping.

Saat menelepon, Xi mengatakan konfrontasi akan menjadi bencana bagi kedua negara.

Biden membuat komentar setelah bertemu dengan anggota komite Lingkungan dan Pekerjaan Umum.

"Jika kami tidak bergerak, mereka akan makan 'makan siang kami'," kata Presiden Biden kepada para senator.

“Mereka menginvestasikan miliaran dolar untuk menangani berbagai macam masalah yang berkaitan dengan transportasi, lingkungan, dan berbagai hal lainnya. Kami hanya harus maju. ”

Baca: Khawatir Trump Jadi Ember Bocor, Joe Biden Minta Trump Tak Lagi Dapat Brifing Intelijen AS

Presiden AS Joe Biden duduk di Oval Office saat dia menandatangani serangkaian perintah di Gedung Putih di Washington, DC, setelah dilantik di US Capitol pada 20 Januari 2021. Presiden AS Joe Biden menandatangani serangkaian perintah eksekutif untuk meluncurkan pemerintahannya, termasuk keputusan untuk bergabung kembali dengan kesepakatan iklim Paris. Perintah tersebut ditujukan untuk membalikkan keputusan pendahulunya, membalik proses keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia, mengakhiri larangan masuk dari sebagian besar negara mayoritas Muslim, memperkuat perlindungan lingkungan dan memperkuat perang melawan Covid-19. (Jim WATSON / AFP)

Selama kampanye, Biden mengusulkan pengeluaran $ 2 triliun selama empat tahun untuk menciptakan lapangan kerja dan berinvestasi dalam infrastruktur energi bersih.

“Kartu laporan” American Society of Civil Engineers (ASCE) dari tahun 2017 yang banyak dikutip memberi nilai “D +” pada infrastruktur negara itu.

ASCE memperkirakan bahwa total “kesenjangan infrastruktur” membutuhkan $ 2 triliun pada tahun 2025 untuk diperbaiki, tetapi akan merugikan ekonomi dua kali lipat jika tidak tertangani.

Laporan Daya Saing Global 2019 dari Forum Ekonomi Dunia memberi AS peringkat ke-13 dalam ukuran kualitas infrastruktur yang luas, turun dari tempat kelima pada tahun 2002.

Baca: Bikin Geram, Orang Kepercayaan Joe Biden Klaim AS Memiliki Sepertiga Wilayah Suriah

Berita Sebelumnya:

China Heran, Jokowi Himpun Dana untuk Pembangunan Besar-besaran, tapi Berani Kecualikan Tiongkok

Diberitakan sebelumnya, media China dibuat heran dengan Presiden Joko Widodo.

Pasalnya, China tak masuk dalam daftar investor untuk program pembangunan besar-besaran Jokowi.

Indonesia dikatakan sedang dalam proses meluncurkan dana baru untuk proyek pembangunan ambisius.

Dilansir Intisari Online, South China Morning Post memberitakan pada Senin (8/2/21), dana baru yang disebut Indonesia Investment Authority (INA), sedang dihimpun Indonesia.

Dana ini akan digunakan untuk proyek infrastruktur ambisius Presiden Jokowi, untuk pembangunan jalan, pelabuhan, jembatan dan bandara.

Jakarta berencana menghimpun dana untuk INA, yang diharapkan beroperasi pada kuartal pertama tahun ini.

Halaman
12


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer