Ajak Unfollow Abu Janda, Susi Pudjiastuti Dituding Jadi Kadrunwati, Apa Arti Istilah Kadrun?

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berharap pulau terdepan yang ada di Kepulauan Riau, seperti Anambas bisa jadi pioner utama industri perikanan dan pariwisata kelautan. (HUMAS KEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN)

"Istilah-istilah tersebut yang memecah belah, mengelompokkan kawan dan lawan yang berkelanjutan," ujar Asvi.

Klarifikasi Susi

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti (kanan) berbincang dengan WNI yang menjadi anak buah kapal (ABK) MV Nika berbendera Panama di Dermaga Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Batam, Kepulauan Riau, Senin (15/7/2019). Satgas 115 Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengamankan kapal ilegal fishing MV Nika yang menjadi buronan interpol beserta 28 ABK yang terdiri dari 18 orang warga negara Rusia dan 10 WNI yang akan menuju China melalui Selat Malaka. (Tribun Batam/Argianto DA Nugroho)


Baca: Pengamat Politik: Konferensi Pers AHY Tunjukkan Demokrat Siap dengan Perang Terbuka

Sebenarnya, Susi mengajak untuk menghapus pertemanan dengan siapa saja yang menyerukan ujaran kebencian.

Terlebih, organisasi besar seperti Muhammadiyah dan NU juga telah lebih dulu menyerukan untuk menghindari ujaran kebencian.

"Karena aku cuma main Twitter. I see (aku lihat) banyak Muhammadiyah sudah bicara, NU sudah komentar. Alissa Wahid juga komentar."

"So I think, as a part of responsbility to the society to the community, I want to influence everybody to stop this kind of ugly thing in the media social.

(Saya kira sebagai bagian dari tanggung jawab pada masyarakat, saya ingin mengajak semua orang untuk menghentikan hal-hal buruk di media sosial)" ungkap Susi, dikutip dari tayangan Kompas TV, Rabu (10/2/2021).

Ia pun menyadari, ketika Muhammadiyah dan NU sudah turut serta ikut menanggapi, artinya ujaran kebencian di media sosial sudah berlebihan.

Untuk itu, ia ikut serta mengajak masyarakat untuk menghindari hal-hal yang berkaitan dengan ujaran kebencian.

Susi juga menegaskan, ajakan itu tidak tertuju pada satu tokoh atau orang tertentu saja.

Ia mengungkapkan, siapa pun mereka yang menyerukan ujaran kebencian, maka harus ditenggelamkan.

"Semua yang mulutnya jelek, bicaranya jelek harus ditenggelamkan, siapa saja," ungkap Susi.

Sebelumnya diberitakan, Susi Pudjiastuti mengungkap alasan di balik penyerangan netizen kepadanya.

Serangan itu pun menjadi sorotan di media sosial Twitter hingga membuat mantan Juru Bicara KPK, Febri Diansyah penasaran.

Melalui cuitannya, Febri Diansyah mempertanyakan alasan akhir-akhir ini Susi Pudjiastuti diserang oleh banyak netizen di media sosial.

"Beberapa hari ini tidak terlalu perhatikan Twitter. Tapi ada satu hal yang sering muncul dan bikin jadi pengen tahu sih."

Kenapa bu @susipudjiastuti seperti diserang di medsos oleh berbagai pihak akhir-akhir ini ya?" ungkap Febri Diansyah pada Rabu (3/2/2021) lalu.

Merespons pertanyaan itu, Susi Pudjiastuti pun menjawab langsung rasa penasaran Febri Diansyah.

Ia mengungkapkan, alasannya diserang oleh netizen disebabkan mengajak meng-unfollow Permadi Arya.

"Karena ajak unfollow hate speech, karena polarisasi maka stigma identifikasipun diterapkan, dianggap tidak suka gol.

Halaman
123


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer