Ia mendapatkan suntikan vaksin berbarengan dengan para petugas medis lain.
Diketahui, Helena mendapat vaksin Covid-19 setelah mengaku sebagai apoteker.
Ia pun diduga sengaja ingin divaksin karena mau berjalan-jalan dengan bebas.
Video milik @helenalim899 itu pun viral hingga mendapat reaksi pro dan kontra dari berbagai pihak.
Bahkan dokter influencer Tirta Hudi turut memberi tanggapan.
Baginya, apa yang dilihat dengan keterangan yang beredar bahwa Helena Lim staf sebuah apotek merupakan hal yang tidak masuk akal.
"Staff pengadaan apotek punya McLaren bosque. Ya ya ya ya logis kok! Saya percaya," tulisnya di akun @dr.tirta, Selasa (9/2/2021).
"Staf aje McLaren, gue bayangin bosnya kaya apa yah. Pagani kali ye, LaFerarri? Koesnigsegg?? Bugatti?" tulisnya lagi.
Baca: Crazy Rich PIK Helena Lim Pamer Divaksin Covid-19, Wakil Gubernur DKI Jakarta Pertanyakan Statusnya
Baca: Heboh Selebgram Helena Lim Dapat Vaksin Covid-19, Dinkes Sebut Dia Bekerja di Apotek
Unggahan dokter Tirta masih dilanjutkan dengan sindiran lainnya yang memaklumi keputusan CEO Amazon Jeff Bezos mundur dari Amazon.
"Pantesan jeff bezos mundur dr ceo amazon, gue curiga dia daftar jadi staff pengadaan apotek," tulis dokter Tirta.
Komentar dokter Tirta itu pun membuat warganet ikut memberikan sindiran atas peristiwa tersebut.
"Mungkin apoteknya di rs st joseph USA dok," tulis akun @r.dggpryg.
"Mungkin apotek itu cuma toko kecil, toko utamanua suku cadang pesawat," tulis akun @raditmhd17.
"Aku punya mcLaren dok.. tapi neng memoricard NFS jaman main PS2 rentalan," tulis akun @arganemo.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Kristy Wathini menyatakan bahwa Helena menerima vaksin karena ia membawa keterangan bekerja di apotek sebagai penunjang.
"Yang bersangkutan membawa keterangan bekerja di apotek sebagai penunjang," kata Kristy, Senin (8/2/2021).
Riza tanyakan status Helena Lim yang bisa dapat vaksin Covid-19.
“Itu (Helena Lim) selebgram kan? Saya sudah minta dicek ulang kenapa yang bersangkutan bisa masuk? Apa memang sengaja diundang sebagai figur untuk mensosialisasikan atau ada faktor lain,” kata Ariza di Balai Kota DKI Jakarta pada Selasa (9/2/2021).