RN mengangguk mengamini nasehat sangat kiai. Siraman rohani itu mendinginkan hatinya hingga wajahnya terlihat lebih teduh.
Hayat mengaku siap menampung RN untuk belajar agama di Ponpesnya bersama santri-santri yang lain. Ia tak memandang usia maupun latar belakang RN.
Belajar agama tak mengenal batas usia. Siapapun dengan latar belakang apapun berhak mendapatkan bimbingan agama. Begitu pun RN.
Hayat ingin meneladani Rasulullah yang diutus untuk menyempurnakan akhlak.
Karena itu, ia siap membimbing orang yang ingin menjadi pribadi lebih baik sesuai tuntunan agama.
Baca: Kondisinya Memprihatinkan, Nenek Pencopet Uang Rp 100 Ribu di Banjarnegara Dapat Bantuan dari Polisi
Baca: Viral Uang Seorang Nenek Ditukar dengan Uang Palsu, Berawal dari Iming-iming Beras
Hayat ternyata cukup berpengalaman membina orang-orang yang sempat tersesat kehidupannya.
Selain RN, beberapa santrinya juga punya latar belakang pencuri, anak jalanan, hingga pemakai narkoba.
"Di sini ada semua. Alhamdulillah yang tadinya tidak bisa membaca tulisan Indonesia, tulisan Arab, saat ini sudah bisa," katanya
Selain memperdalam pengetahuan agama, di Ponpes Alif Baa, RN juga akan diberdayakan agar bisa mandiri secara ekonomi.
Hayate mengatakan, nenek RN ternyata punya keahlian membuat kue bolu dan aneka gorengan.
RN bisa memproduksi dan menjual makanan itu, termasuk kepada santri Ponpes yang jumlahnya banyak.
"Kita berdayakan dan bantu pasarkan. Jadi selain dapat penghasilan, dia akan dapat pengetahuan agama yang cukup, " katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Nenek yang Viral Karena Mencopet di Pasar Mandiraja Banjarnegara Ternyata Lancar Membaca Al Quran