Israel Berupaya Gusur Pemukiman Palestina di Lembah Yordan, Hamas Sebut Tindakan Pembersihan Etnis

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO HANYA ILUSTRASI - Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel terhadap posisi Hamas dekat kota Palestina Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, pada 13 Januari 2021. Tentara Israel menembakkan artileri ke sasaran Hamas di Gaza sebagai tanggapan atas apa yang digambarkan sebagai tembakan dari di Gaza pada kendaraan teknik yang beroperasi di dekat perbatasan.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Israel melakukan pembongkaran rumah dan bangunan Palestina di Lembah Yordan utara, Tepi Barat, baru-baru ini.

Hamas mengatakan, penggusuran ini sama dengan "pembersihan etnis".

"Kejahatan menghancurkan rumah di Himsa al-Fuqa adalah bagian dari terorisme terorganisir sistematis, yang dipraktikkan oleh entitas Zionis setiap hari terhadap orang-orang kami di mana-mana," kata juru bicara Hamas Hazem Qasem dalam siaran pers pada hari Kamis (4/2/2021).

Diberitakan PressTV, Qasem mengatakan berbagai tindakan pengusiran itu adalah bukti pengabaian Israel terhadap hukum internasional.

Menurutnya, Tel Aviv terus-menerus mengejar dan menerapkan kebijakan pembersihan etnis terhadap rakyat Palestina.

Banyak rumah milik warga Palestina yang tinggal di kota Toubas dan wilayah Himsa al-Fuqa, di Lembah Yordan, telah dihancurkan oleh buldoser Israel selama beberapa bulan terakhir.

Warga Palestina yang tinggal di Lembah Yordania rutin menghadapi evakuasi karena latihan militer Israel di wilayah tersebut.

Mereka mengklaim bahwa bangunan tersebut telah dibangun tanpa izin, yang hampir tidak mungkin diperoleh.

Mereka juga terkadang memerintahkan pemilik Palestina untuk menghancurkan rumah mereka sendiri atau membayar biaya pembongkaran ke pemerintah kota jika mereka tidak melakukannya.

Sebagian besar Lembah Yordania kini sepenuhnya dikendalikan oleh militer Israel.

Baca: Lakukan Misi Spionase, Drone Israel Ditembak Jatuh Palestina dan Hizbullah Lebanon

Baca: Israel Bakal Kirim 5000 Dosis Vaksin Covid-19 untuk Vaksinasi Petugas Medis Palestina

FOTO: Seorang tentara Israel berbicara kepada pengunjuk rasa pro-Palestina selama demonstrasi menentang pendirian pos pemukiman di Lembah Jordan, timur kota Tubas, di Tepi Barat yang diduduki, pada 6 Agustus 2020. (JAAFAR ASHTIYEH / AFP)

Para pemimpin Palestina menyatakan kesepakatan itu adalah rencana kolonial untuk secara sepihak mengontrol Palestina secara total dan mengeluarkan warga Palestina dari tanah air mereka.

Lebih dari 600.000 orang Israel tinggal di lebih dari 230 permukiman ilegal yang dibangun sejak pendudukan Israel tahun 1967 di wilayah Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, al-Quds.

Dewan Keamanan PBB mengutuk kegiatan pemukiman Israel di wilayah pendudukan dalam beberapa resolusi.

Israel Sempat Ogah Berikan Vaksin Covid-19 untuk Palestina

Diberitakan sebelumnya, Human Rights Watch (HRW) mendesak pemerintah Israel untuk menyediakan vaksin bagi lebih dari 4,5 juta Waga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

ILUSTRASI - Petugas medis militer Israel tiba untuk mendapatkan vaksinasi virus corona COVID-19 di pusat medis pangkalan militer Tzrifin di kota Rishon Lezion Israel pada 28 Desember 2020. (JACK GUEZ / AFP)

Baca: Iran Remehkan Ancaman Israel, Sebut Tel Aviv Hanya Bisa Bicara, Tak Pernah Berani Menyerang

Baca: Kabar Baik, Vaksin Covid-19 Pfizer Sukses di Israel, Pasien Positif Usia 60-an Turun hingga 60%

Kelompok HAM yang berbasis di AS itu mengatakan, Israel harus melaksanakan kewajibannya sebagai pihak yang menduduki Palestina.

Hal ini sesuai dengan isi Konvensi Jenewa Keempat untuk memastikan penyediaan pasokan medis.

“Otoritas Israel harus memberikan vaksin Covid-19 kepada lebih dari 4,5 juta warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diduduki. Sementara Israel telah memvaksinasi lebih dari 20 persen warganya, termasuk pemukim Yahudi di Tepi Barat, Israel belum berkomitmen untuk memvaksinasi warga Palestina yang tinggal di wilayah pendudukan yang sama di bawah kekuasaan militernya," kata Pihak HRW dikutip PressTV.

“Tidak ada yang bisa membenarkan kenyataan hari ini di beberapa bagian Tepi Barat, di mana orang-orang di satu sisi jalan menerima vaksin, sementara di sisi lain tidak, berdasarkan apakah mereka Yahudi atau Palestina,” kata direktur HRW untuk Israel dan Palestina. Omar Shakir dalam pernyataannya.

Dia juga menekankan bahwa setiap orang di wilayah yang sama harus diberi vaksin Covid-19, "terlepas dari etnis mereka."

Halaman
123


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi

Berita Populer