Oleh karena itu, semua produsen vaksin, termasuk Pfizer dan AstraZeneca berupaya membuat vaksin mereka lebih baik.
"Sangat tidak mungkin bahwa vaksin saat ini tidak akan efektif pada varian-varian itu, entah pada varian Kent atau varian lain khususnya dalam hal keparahan sakit dan perawatan di rumah sakit," kata Nadhim Zahawi dikutip dari Reuters.
"Semua produsen, Pfizer-Biontech, Moderna, Oxford-AstraZeneca, dan lainnya sedang berpikir bagaimana meningkatkan kemampuan vaksin mereka untuk memastikan bahwa kita siap terhadap varian apa pun - ada sekitar 4.000 varian di seluruh dunia saat ini," katanya.
Varian virus corona B.1.1.7 ini pertama kali terdeteksi di Inggris.
CDC telah memperingatkan kemunculan strain virus corona ini yang dapat memperburuk pandemi.
Dilaporkan lebih dari 300 kasus Covid-19 dengan varian baru virus corona ini di 28 negara bagian.
Namun, itu yang terdeteksi oleh pengurutan genom, dan kemungkinan saja strain tersebut telah meluas di Amerika Serikat.
Baca: Virus Corona Varian Afrika Selatan Mulai Muncul di Inggris, Mutasinya Lebih Mengkhawatirkan
Baca: Virus Corona Belum Usai, Ahli Sudah Ingatkan Soal Candida Auris, Jamur Mematikan yang Kebal Obat
Kendati mutasi virus baru ini mengkhawatirkan banyak orang, namun sejauh ini, para ilmuwan telah meyakinkan bahwa sistem kekebalan manusia dapat menghadapi atau melawan varian virus corona B.1.1.7 asal Inggris tersebut.
"Sejauh yang kami tahu, transmisi itu dilakukan dengan cara yang persis sama," kata Gregory Armstrong, yang memimpin Kantor Deteksi Molekuler Lanjutan di CDC.
Para ilmuwan kembali mengingatkan upaya untuk mengurangi penyebaran virus ini pun masih tetap sama, yakni dengan memakai masker, menjaga jarak, menghindari keramaian hingga mencuci tangan.
Mutasi virus membuat varian baru virus corona yang baru ini membantunya memasuki sel dengan mudah.
"Untuk menghentikan transmisi, kami memerlukan kecepatan yang lebih tinggi dari apa yang kami lakukan untuk memperlambat transmisi. Kami perlu lebih memperhatikan penggunaan masker.
Dan kami perlu meningkatkan cakupan vaksin," kata Armstrong.
Baca: Mengenal Covid Tongue, Gejala Baru Virus Corona: Lidah Tak Nyaman, Ada Bercak Seperti Sariawan
Varian virus corona yang terdeteksi di Afrika Selatan ini juga dikenal sebagai strain 501Y.V2, yang dilaporkan pertama kali di AS pada Kamis pekan lalu di Carolina Selatan.
Beberapa hari kemudian, varian virus corona Afrika Selatan ini juga ditemukan di Maryland.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), strain virus corona Afrika Selatan ini telah dilaporkan di lebih dari 30 negara.