Video itu viral karena Khing Hnin Wai, guru olaharga Naypyidaw, Ibu Kota Myanmar, tak sengaja merekam aksi kudeta militer di Myanmar.
Khing Hnin Wai tampak tidak sadar saat konvoi kendaraan lapis baja melintas, secara tidak sengaja merekam kudeta militer Myanmar yang sedang berlangsung dalam video nyata yang kini menjadi viral.
Dikutip Al Jazeera, Selasa (2/2/2021), guru olahraga itu memposting rekaman latihannya ke Facebook pada Senin pagi, sambil menggoyangkan dan melambai-lambaikan tangannya mengikuti irama trek dansa.
Tanpa sepengetahuannya, kendaraan lapis baja dan SUV hitam melintas tepat di belakangnya di Bundaran Royal Lotus dekat parlemen negara itu.
Militer menguasai negara itu pada dini hari Senin, menahan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi dan pejabat tinggi lainnya di partainya.
Panglima Angkatan Darat Min Aung Hlaing sekarang memiliki "kekuasaan legislatif, yudikatif, dan eksekutif".
Sbuah langkah yang secara efektif mengembalikan Myanmar ke kekuasaan militer, menghentikan ketergantungan 10 tahun negara itu dengan demokrasi.
Baca: Update Keadaan Darurat Myanmar: Pendukung Militer Rayakan Kudeta, Penerbangan Internasional Tutup
Postingan tersebut segera menjadi viral dengan lebih dari 630.000 tampilan di Facebook berkat penjajaran yang aneh dari perebutan kekuasaan yang terjadi pada earworm yang berdenyut.
“Sebelum saya mendengar berita (kudeta) di pagi hari, video yang saya buat untuk lomba tari aerobik menjadi kenangan yang tidak bisa dilupakan,” kata Khing Hnin Wai.
Segera video itu diubah skalanya dan disebarkan ke seluruh platform media sosial - satu tweet berisi video tersebut telah dilihat lebih dari 11,7 juta kali 24 jam setelah diposting.
Baca: Militer Myanmar Sempat Bantah Isu Kudeta, Tuding Media Salah Menafsirkan Kata Panglima
Tapi tidak semua perhatian menguntungkan.
Khing Hnin Wai kembali ke Facebook pada hari Selasa untuk membela diri.
"Saya tidak menari untuk mengejek atau mengejek organisasi mana pun atau menjadi konyol. Saya menari untuk kompetisi dansa kebugaran," tulisnya.
Dia menambahkan bahwa dia sering menggunakan tempat indah yang sama untuk merekam latihannya, memposting video lain untuk membuktikannya.
“Karena tidak jarang Naypyidaw memiliki konvoi resmi, saya pikir itu normal jadi saya melanjutkan,” tulisnya.
Dalam perkembangan lain soal kudeta militer Myanmar, Presiden AS Joe Biden pada hari Senin mengancam akan memberlakukan kembali sanksi terhadap Myanmar.
Biden juga menyerukan tanggapan internasional bersama untuk mendorong mereka melepaskan kekuasaan.
Biden mengutuk pengambilalihan militer dari pemerintah yang dipimpin sipil pada hari Senin dan penahanan pemimpin terpilih negara itu Aung San Suu Kyi sebagai "serangan langsung terhadap transisi negara menuju demokrasi dan supremasi hukum".