Jessica yang bingung kemudian mengunggah kronologi kejadian di TikTok miliknya.
Tak berselang lama, ia pun dihubungi oleh pihak laboratorium terkait masalah yang menimpanya.
Farmalab, selaku penyedia fasilitas tes Covid-19, mengaku jika kejadian tersebut murni human error.
Dilansir dari KompasTV, Farmalab mengungkapkan pihaknya telah menelusuri video tersebut secara internal dan investigasi di lapangan.
Hasil temuannya, mereka mengakui dan mengonfirmasi kejadian tersebut terjadi di layanan Farmalab drive-thru kawasan parking B Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Pihak Farmalab menegaskan, kejadian tersebut baru pertama kali terjadi dan tidak ada motif kesengajaan.
Sehingga, lanjut mereka, kasus ini murni kelalaian dan keteledoran petugas.
Baca: Viral Hasil Swab Antigen Keluar Padahal Belum Jalani Tes, Laboratorium Sebut Human Error
Baca: Viral Tumpengan PDIP Bali Ada Sesi Suap-suapan Pakai Satu Sendok, Warganet Soroti Penularan Corona
Atas kejadian tersebut, pihak Farmalab mengaku telah meminta maaf sekaligus berterima kasih kepada pelanggan.
Lebih lanjut, pihak Farmalab melalui media relations-nya berencana ingin bermediasi dengan pelanggan-pelanggan (Jessica dan rekan-rekannya) sebagai bentuk apresiasi.
Pasalnya ketiganya tidak menyalahgunakan hasil swab negatif sebelum tes itu untuk syarat melakukan perjalanan.
Guna mengantisipasi kejadian serupa, Farmalab pun mengetatkan aturan standar operasional prosedur (SOP) di tiap pos layanan dengan menerapkan validasi identitas secara digital.
Media relations Farmalab memastikan, petugas yang melakukan kesalahan tersebut telah dinonaktifkan sesuai dengan aturan perusahaan dan sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Sementara itu, pihak kepolisian Polresta Bandara Soekarno-Hatta menjelaskan bahwa kasus ini masih dalam penyelidikan guna mencari adanya dugaan tindak pidana.
Kepolisian setempat masih memeriksa bukti-bukti dan saksi, tapi enggan merinci apa saja yang telah diselidiki sampai kasus tersebut benar-benar menemukan titik terang.
Dalam video yang diunggahnya, Jessica membeberkan bahwa kejadian itu terjadi di layanan drive-thru Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Ketika tiba, ia dan teman-temannya diminta untuk menyerahkan Kartu Tanpa Penduduk (KTP) dan melakukan pembayaran sebesar Rp 200.000 per orang.
Setelah melakukan pembayaran, ketiganya menunggu selama 15-20 menit di dalam mobil.
Lalu, petugas yang mengenakan alat pelindung diri (APD) mengembalikan KTP tersebut.