Jenazah Pasien Covid-19 Tertukar, Anak Almarhum Terpancing Emosi, Spontan Pukul Petugas

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO HANYA ILUSTRASI - Petugas mengubur jenazah terkait Covid-19 di Taman Pemakaman Umum (TPU) Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Jumat (15/1/2021). Media luar negeri mulai menyoroti penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia setelah seorang pasien positif yang ditolak 10 rumah sakit meninggal dunia.

MNH mengatakan, ayahnya akan dimakamkan di TPU Kasin.

"Saya diloncatin satu dulu enggak apa-apa, tapi selanjutnya bapak saya," katanya.

Mulai terjadi gesekan

ILUSTASI - Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, Selasa (31/3/2020). Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan dua tempat pemakaman umum (TPU) untuk memakamkan pasien terjangkit virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia, yakni di TPU Tegal Alur di Jakarta Barat dan TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur. Jenazah yang dapat dimakamkan di sana, yakni yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan berstatus positif terjangkit virus corona. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Setelah pemakaman jenazah di TPU Sukun selesai, petugas malah berencana memakamkan jenazah lain.

MNH yang mendengar rencana itu kemudian memprotes.

Ia meminta petugas memakamkan jenazah ayahnya.

Ia pun menjelaskan kondisinya saat itu kepada petugas.

"Saya jelaskan kalau saya habis ditelepon oleh call center untuk persiapan, harusnya bapak saya. Tapi kok kenapa bapak saya tidak diangkat, malah diloncatin lagi," katanya.

Baca: Soal Akses Vaksin Covid-19 yang Adil, Menlu: Saya Minta Berhenti Politisasi & Nasionalisasi Vaksin

Namun, protes itu justru memicu ketegangan antara dirinya dan petugas PSC.

"Ada petugas yang mungkin karena capek mereka emosi. Dia menganggap seakan-akan saya melawan petugas," kata dia.

Padahal, MNH mencoba menjelaskan bahwa seharusnya giliran jenazah ayahnya yang dimakamkan.

"Tapi, mereka mengatakan bahwa bukan bapak saya yang diberangkatkan, bapak saya nanti," tambah dia.

Ketegangan berlanjut ketika MNH mengancam akan membawa jenazah ayahnya secara mandiri.

Petugas tersinggung mendengar ucapan itu.

Baca: Wapres Maruf Amin Jelaskan Vaksinasi Covid-19 Hukumnya Wajib Kifayah, Apa Itu?

Gesekan pun mulai terjadi. Salah satu petugas menabrak sepupu MNH.

"Salah satu dari petugas ini menabrak kakak (sepupu) saya. Saya mencoba untuk memisahkan," katanya. Ia pun merasa heran pemakaman jenazah ayahnya menjadi berbelit-belit.

"Bapak saya meninggal kok urusannya berbelit. Saya coba mendinginkan kakak saya. Saya bilang enggak apa-apa diangkat saja," kata MNH.

MNH dan petugas menemui jalan tengah, jenazah ayahnya akhirnya dibawa ke TPU Kasin.

Setibanya di TPU, keluarga telah menshalati jenazah sebelum dimakamkan.

Saat hendak diturunkan ke liang lahat, MNH mendapati nama di peti jenazah berbeda.

Halaman
123


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer