Kasus Covid-19 di Indonesia Tembus 1 Juta: Klaster Keluarga Bermunculan & Ada Usul Lockdown

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi virus corona. Kasus Covid-19 di Indonesia sudah di atas angka 1 juta.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Jumlah kasus Covid-19 di tanah air sudah menembus angka 1 juta, dan belakangan ini rata-rata kasus harian mencapai di atas angka 10.000.

Data pada hari Jumat, (29/1/2021), menunjukkan ada tambahan kasus baru sebanyak 13.802 sehingga total kasus menjadi 1.051.795.

Sementara itu, ada tambahan kasus kematian sebanyak 187 sehingga total kematian mencapai 29.518.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan hingga saat ini klaster Covid-19 masih bermunculan di lingkungan keluarga, perkantoran, industri, maupun komunitas.

Sebagai contoh, diberitakan sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menemukan 592 klaster keluarga di Jakarta dalam periode 3-25 Januari 2021.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan klaster keluarga tersebut menyumbang 1.265 kasus Covid-19 dalam periode tersebut.

Baca: Soal Akses Vaksin Covid-19 yang Adil, Menlu: Saya Minta Berhenti Politisasi & Nasionalisasi Vaksin

Dwi menjelaskan anggota keluarga yang terpapar Covid-19 dalam klaster tersebut memiliki riwayat perjalanan ke luar kota saat libur panjang Natal dan Tahun Baru.

Wiku mengatakan pemantauan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan perlu ditingkatkan.

Wiku Adisasmito saat memberikan keterangan pers terkait kasus Covid-19, Selasa (12/1/2021) (YouTube/Sekretariat Presiden)

Dia menyebut pemantauan dapat dilakukan dengan memberdayakan masyarakat di lingkungan terkecil melalui posko Covid-19 yang dibentuk di tingkat RT dan RW.

"Pemerintah menyadari pentingnya pemantauan penanganan pandemi Covid-19 ini yang sensitif menyentuh sampai dengan tingkatan mikro, yaitu RT/RW," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (28/1/2021).

Wiku mengatakan, dengan sifat gotong royong yang dimiliki masyarakat Indonesia, posko Covid-19 di tingkat RT dan RW efektif untuk meningkatkan kepatuhan protokol kesehatan.

Baca: Jumlah Daerah Zona Merah Mulai Turun, Satgas Covid-19: Jangan Berpuas Diri, Zona Oranye Belum Aman

"Menyadari potensi yang dimiliki oleh masyarakat dan bermodalkan gotong-royong, maka pos komando yang terdiri dari berbagai unsur seperti BPBD, Satpol PP, TNI, Polri, maupun elemen masyarakat akan menjadi perpanjangan tangan Satgas di daerah yang sebelumnya sudah terbentuk," ujarnya.

Wiku menuturkan, posko penanganan bencana di tingkat RT dan RW bukan hal baru.

Ia mencontohkan beberapa waktu lalu dibentuk posko serupa untuk menangani gempa di Sulawesi Barat.

Melalui posko tersebut, tim tanggap darurat dari berbagai elemen melakukan mitigasi pasca bencana.

Ilustrasi virus corona (CDC) (CDC)

Di saat bersamaan, mereka juga memperhatikan pengendalian penularan Covid-19 di lingkungan tersebut.

"Pada prinsipnya kita adalah bangsa unggul yang mampu manfaatkan dengan baik aset bangsa yaitu masy dengan nilai-nilai kegotongroyongannya," kata Wiku.

Baca: Sebanyak 95% Vaksin Covid-19 Telah Dipesan Negara Maju, Menlu Retno: Memprihatinkan Sekali

Usul lockdown Pulau Jawa

Sementara itu, terkait usulan penerapan lockdown di Pulau Jawa demi menekan lonjakan kasus Covid-19, Wiku mengatakan setiap kebijakan dalam penanganan Covid-19 pasti mempertimbangkan seluruh sektor.

Tak hanya itu, kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19 telah disesuaikan dengan kondisi dan risiko penularan di suatu daerah.

Halaman
12


Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Ekarista Rahmawati Putri

Berita Populer