WHO Beri Izin Darurat 6 Vaksin Covid-19 yang Akan Digunakan, Satu di Antaranya Ada Sinovac

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi vaksin covid-19.

Vaksin Pfizer-BioNTech harus disimpan dalam pendingin dengan suhu minus 70 derajat Celsius.

4. Vaksin Moderna

FOTO: Vaksin asal perusahaan farmasi Amerika Serikat, Moderna (JOEL SAGET / AFP)

Untuk vaksin Moderna, kalender persetujuan sementara menunjukkan persetujuan WHO bagi vaksin yang didasarkan pada teknologi mRNA, diberikan pada akhir Februari.

Vaksin Moderna harus disimpan pada suhu minus 20 derajat Celsius.

Produsen obat AS Moderna Inc menyatakan vaksinnya 94,5 persen efektif, menurut data awal dari studi perusahaan yang masih berlangsung.

Uji coba vaksin ini melibatkan 30.000 orang di AS.

Setengah dari mereka diberi dua dosis vaksin dengan jarak empat pekan. Sisanya mendapat suntikan placebo.

Baca: Jokowi Kembali Disuntik Vaksin Covid-19 CoronaVac Hari Ini, Disiarkan Langsung

Baca: Lewat Covax, Indonesia Bisa Peroleh Vaksin Covid-19 Gratis hingga Sebanyak 20% Jumlah Penduduk

Sama seperti Pfizer, vaksin Moderna juga mengandalkan messenger RNA, atau mRNA, molekul genetik yang dibaca oleh mesin sel untuk membangun protein di dalam sel.

Pada vaksin Moderna, mRNA berisi instruksi untuk membangun protein spike virus corona, bagian yang membantu virus memasuki sel manusia.

Vaksin menginduksi sel manusia untuk membuat protein spike, dan sistem kekebalan kemudian membuat antibodi untuk menempel pada protein spike.

Antibodi yang distimulasi vaksin tersebut, bertugas untuk mencegah virus asli menginfeksi sel sehat pada tubuh di masa mendatang.

5. Vaksin AstraZeneca-Oxford

Kantor perusahaan farmasi dan biofarmasi multinasional Inggris-Swedia AstraZeneca PLC di Macclesfield, Cheshire, Inggris. (Paul ELLIS / AFP)

Dokumen Covax memaparkan, vaksin Covid-19 yang dikembangkan AstraZeneca dan diproduksi Serum Institute of India dapat disahkan WHO pada Januari atau Februari.

Vaksin Covid-19 AstraZeneca-Oxford memiliki tingkat efikasi 70 oersen.

"Vaksin Covid-19 yang dikembangkan AstraZeneca dan diproduksi Serum Institute of India (SII) dapat disahkan WHO pada Januari atau Februari," menurut dokumen Covax seperti dilansir Reuters, Jumat (22/1/2021).

Diberitakan sebelumnya, vaksin AstraZeneca-Oxford dibuat didasarkan pada adenovirus simpanse, yang dimodifikasi untuk menghasilkan protein di dalam sel manusia yang juga diproduksi oleh Covid-19.

Baca: Jubir Kemenkes Beri Alasan Pemerintah Tak Beri Kuota Vaksin untuk Penyintas Covid-19

Baca: Mendagri Tito Karnavian: Vaksin Bukan Obat untuk Menyembuhkan Orang dari Covid-19

Artinya, vaksin vektor virus dibuat dari versi yang dilemahkan dari virus flu biasa yang menyebabkan infeksi pada simpanse.

Virus flu simpanse telah diubah secara genetik untuk memasukkan urutan genetik dari apa yang disebut protein spike yang digunakan virus corona untuk masuk ke sel manusia.

Dilansir Reuters (31/12/2020), vaksin virus corona AstraZeneca-Oxford disebut manjur dalam mencegah infeksi Covid-19 bergejala dengan tingkat efektivitas sebesar 70,4 persen.

Angka ini diperoleh dari 5.807 orang yang mendapat vaksin dua dosis setelah 30 hari, dibandingkan dengan 101 dari 5.829 orang yang mendapat plasebo.

Halaman
123


Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer