SY nekat mengakhiri hidup karena beban pikiran, lantaran pernikahan putranya tidak dilakukan sesuai dengan perhitungan penanggalan Jawa.
Diberitakan Kompas.com, korban memang penganut kejawen yang kuat.
Sesuai kepercayaannya, harusnya tanggal pernikahan dan perjodohan harus sesuai dengan kitab primbon.
Kuat dugaan korban takut kualat karena pernikahan putranya tidak dilakukan sesuai dengan hitungan penanggalan Jawa.
Kasubbag Humas Polres Kebumen, Iptu Sugiyanto, mengungkapkan, peristiwa tersebut pertama diketahui oleh istri korban sekitar pukul 03.45 WIB.
"Suami awalnya pamit mau pergi ke belakang sekitar pukul 03.00 WIB. Namun sudah berselang waktu 30 menit tak kunjung kembali," jelas Sugiyanto melalui rilis tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (26/1/2021).
Baca: Ada Suara Jatuh, Ayah di Depok Kaget Saat Temukan Anaknya Gantung Diri di Kamar
Baca: Selain Majene, Wilayah Tobelo, Kebumen dan Banyumas juga Diguncang Gempa, Dipicu Sesar Aktif
Istri yang curiga langsung bergegas menyusul suaminya ke belakang.
Namun, dia mendapati suaminya sudah tewas tergantung di dapur.
Sang istri menjerit histeris hingga tetangga sekitar datang ke rumahnya.
Dari hasil olah TKP, polisi tidak menemukan tanda mencurigakan yang mengarah ke tindak pidana.
"Berdasarkan bukti-bukti di lapangan yang kami peroleh, kuat dugaan yang bersangkutan sengaja gantung diri," terang Sugiyanto yang juga Pelaksanan Harian Kapolsek Klirong.
Wanita bernama Luo Lili (34) dekap bayinya yang masih 5 bulan dan nekat terjun dari apartemen mewah untuk mengakhiri hidup.
Wanita China-Amerika ini diduga mengalami depresi pasca melahirkan sang buah hati, seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Dari keterangan teman korban, alasan bunuh diri Luo ini karena pacar korban belum siap menikahi meski sudah menghamilinya.
Terkait alasan kenapa pacarnya menolak menikahinya masih belum diketahui.
Bahkan Luo saat sedang hamil menyampaikan pada temannya yang lain terkait keinginannya bisa menikah untuk meresmikan hubungan mereka.
Namun, pacarnya tidak mau.