Dengan terbatasnya jumlah vaksin, kata Nadia, pemerintah ingin agar masyarakat, khususnya yang belum pernah terinfeksi Covid-19, memiliki antibodi atau kekebalan terhadap virus tersebut.
Selain jumlah vaksin yang terbatas, pemerintah juga mempertimbangkan besarnya jumlah penduduk Indonesia.
Untuk membentuk herd immunity atau kekebalan komunitas, setidaknya ada 70 persen atau 182 juta penduduk di Tanah Air yang harus divaksin.
"Harapannya kita bisa berpacu, jangan sampai virusnya mutasi duluan kita belum selesai divaksinasi," kata Nadia.
Vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah dimulai sejak 13 Januari 2021.
Baca: Dua Hal Ini Bisa Sebabkan Efektivitas Vaksin Covid-19 Menurun, Sering Dijumpai Sehari-hari
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, saat ini kebutuhan vaksin untuk 181 juta penduduk Indonesia sebesar 426 juta dosis.
Sementara, pemerintah sudah mampu mengamankan sebanyak 325 juta dosis vaksin.
Pemerintah juga memiliki opsi pengadaan vaksin sebesar 300 juta dosis vaksin.
"Jadi kita sudah punya secure production facility yang (sekitar) 600 juta dosis."
"Kenapa ada opsi? Karena salah satu sumber kita itu multilateral dari GAVI," ungkap Budi, Jumat (22/1/2021).
GAVI merupakan kemitraan kesehatan global publik dan swasta yang bertujuan meningkatkan akses imunisasi di negara-negara miskin. GAVI terafiliasi dengan WHO.
Menurut Budi, opsi pengadaan vaksin dengan GAVI bersifat gratis. Namun, kuota yang disediakan belum pasti.
"Jadi antara 18 juta dosis sampai 100 juta dosis," ujar Budi.
Baca: Vaksinasi Covid-19 Sudah Berjalan Lebih dari Sepekan, Belum Ada Laporan Efek Samping Serius
Apabila distrbusi dari GAVI mampu menyediakan sekitar 100 juta dosis, maka sisa kuota untuk kebutuhan vaksin Covid-19 sudah terpenuhi.
Namun, apabila ketersediaan dari GAVI tidak sampai 100 ribu dosis, pemerintah akan mengupayakan tambahan dari proses pembelian kerja sama bilateral dengan sejumlah produsen vaksin di dunia.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mendagri: Vaksin Covid-19 Bukan Obat"