Faktanya, pandemi Covid-19 belum kunjung mereda dan justru menyebarnya varian baru virus corona mulai memberi ancaman ke masyarakat dunia.
Saat ini, langkah paling terdepan dari beberapa negara adalah dengan melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap warganya.
Kini suda ada banyak orang yang mendapat vaksin Covid-19, dari berbagai macam negara atau produsen.
Vaksin Covid-19 dipandang mampu menekan laju penularan virus corona yang terus meluas.
Di Indonesia, vaksinasi Covid-19 sudah mulai dilakukan dengan menggunakan vaksin dari Sinovac, China.
Meski begitu, ada kabar yang sedap terkait vaksinasi Covid-19 di Indonesia.
Baca: Diduga Terinfeksi Covid-19 saat Makan Bersama, Doni Monardo Imbau Masyarakat untuk Disiplin 3M
Kabarnya, penyintas atau orang yang pernah terkonfirmasi positif Covid-19 tidak akan diikutkan dalam program vaksinasi oleh pemerintah.
Siti Nadia Tarmizi, juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa penyintas atau orang yang pernah terinfeksi Covid-19 tidak diprioritaskan dalam program vaksinasi.
"Kalau dari Kemenkes atau pemerintah sebenarnya penyintas Covid itu bukannya tidak diberikan vaksinasi, tetapi kita tunda," kata Nadia, dalam sebuah diskusi online yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Universitas Leiden di Indonesia, Minggu (24/1/2021).
Menurut Nadia, idealnya vaksinasi tetap diberikan kepada penyintas Covid-19.
Sebab, ada kemungkinan orang yang pernah terinfeksi virus corona mengalami reinfeksi, meskipun tak akan mengalami kasus berat.
Nadia mengungkap, alasan pemerintah tak memprioritaskan vaksinasi Covid-19 pada penyintas adalah akibat terbatasnya jumlah vaksin.
"Kita tahu bahwa vaksin ini terbatas jumlahnya, karena produksi secara global juga terbatas," ujarnya.
Dengan terbatasnya jumlah vaksin, kata Nadia, pemerintah ingin agar masyarakat, khususnya yang belum pernah terinfeksi Covid-19, memiliki antibodi atau kekebalan terhadap virus tersebut.
Baca: Vaksinasi Covid-19 Sudah Berjalan Lebih dari Sepekan, Belum Ada Laporan Efek Samping Serius
Selain jumlah vaksin yang terbatas, pemerintah juga mempertimbangkan besarnya jumlah penduduk Indonesia.
Untuk membentuk herd immunity atau kekebalan komunitas, setidaknya ada 70 persen atau 182 juta penduduk di Tanah Air yang harus divaksin.
"Harapannya kita bisa berpacu, jangan sampai virusnya mutasi duluan kita belum selesai divaksinasi," kata Nadia.
Vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah dimulai sejak 13 Januari 2021.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, saat ini kebutuhan vaksin untuk 181 juta penduduk Indonesia sebesar 426 juta dosis.