JF kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang untuk dilakukan visum.
Sehari sebelum ditemukan meninggal, JF dikabarkan sempat disuntik vaksin Covid-19.
Dokter forensik RS M Hasan Bhayangkara Palembang Indra Nasution mengatakan ada bintik merah pendarahan pada area sekitar mata, wajah, tangan, dan dada JF yang disebabkan kekurangan oksigen.
Indra mengatakan JF diduga meninggal karena sakit jantung, bukan vaksin Covid-29.
"Memang sehari sebelumnya korban ini sempat disuntik vaksin," kata ujar Indra, Sabtu (23/1/2021).
Indra mengatakan penyuntikan vaksin dan kematian korban tidak ada hubungannya sama sekali.
Sebab, proses vaksinasi dilakukan melalui penyuntikan, sehingga apabila ada reaksi, maka akan timbul dengan cepat.
Baca: Vaksinasi Covid-19 Sudah Berjalan Lebih dari Sepekan, Belum Ada Laporan Efek Samping Serius
"Korban divaksin Kamis, meninggal diperkirakan Jumat. Kalau disuntik, pasti reaksinya lebih cepat. Kalau menurut saya, ini bukan karena vaksin, tapi jantung," ujar Indra.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Palembang Yudhi Setiawan membenarkan bahwa JF disuntik vaksin Covid-19 pada Kamis (21/1/2021).
Menurut Yudhi, setelah disuntik vaksin, dokter JF tidak menunjukkan reaksi apa pun sehingga dipastikan aman.
"Setelah disuntik itu ditunggu 30 menit. Selama itu, korban ini tidak menunjukkan gejala apapun, sehingga ini dipastikan bukan karena divaksin, tapi sakit jantung sesuai hasil pemeriksaan forensik. Kami imbau tenaga kesehatan tidak takut divaksin, karena kematiannya tidak ada hubungan sama sekali dengan vaksin," ujar Yudhi.
Baca: Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Positif Terinfeksi Corona, BNPB: Belum Pernah Divaksin
Vaksinasi Covid-19 di tanah air sudah berlangsung lebih dari sepekan, dan belum ada laporan efek samping berbahaya yang muncul pada mereka yang disuntik vaksin.
Berdasarkan hasil penelitian, kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) vaksin Covid-19 masih wajar.
Merujuk kepada Peraturan Menteri Kesehatan No.12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi, KIPI adalah semua kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi, menjadi perhatian, dan diduga berhubungan dengan imunisasi.
KIPI ada yang serius dan nonserius. Yang serius adalah setiap kejadian medis setelah imunisasi yang menyebabkan rawat inap, kecacatan, hingga kematian serta menimbulkan keresahan di masyarakat.
Sementara itu, yang nonserius tidak menimbulkan risiko potensial pada kesehatan si penerima vaksin.
Dikutip dari keterangan tertulis di Covid19.go.id, Muhammad Fajri Adda’I, dokter dan tim penanganan Covid-19 yang telah menerima vaksin Covid-19 dosis pertama mengatakan dirinya tidak merasakan reaksi yang aneh. “Biasa saja,” ujarnya, Rabu (20/1).
Baca: Kemenkes: Sudah 132.000 Nakes yang Disuntik Vaksin, Ditargetkan Ada 1,48 Juta Nakes Divaksin
Fajri menyatakan masih ada yang meragukan dan mempertanyakan terkait vaksin Covid-19 dan KIPI atau efek sampingnya. Ini wajar saja, karena vaksin Covid-19 adalah hal baru.