Sempat Viral Karangan Bunga 'Selamat Menikmati Uang Haram Arisan', Pengelola: Saya yang Tombok

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karangan bunga pernikahan di Sragen yang viral karena bertuliskan 'Selamat menikmati uang haram hasil nilep arisan'. Krangan tersebut dikirim karena kesal dengan pengelola arisan.

"Kami sudah berkali-kali mendatangi rumahnya dan meminta kejelasan kemana uang kami,"

Foto karangan bunga bernada menyindir arisan bodong di acara pernikahan di Sragen. Viral di media sosial. (Instagram)

"Tapi pas di rumahnya jawabannya enggak memuaskan dan terkesan menutupi. Bahkan kami sempat diusir," jelasnya.

Lantaran tak kunjung mendapat kejelasan, mereka melapor ke Polres Sragen pada November 2020.

"Sampai saat ini laporan kami masih terus berjalan," kata dia.

Irene menyebut, keluhan mereka sempat diunggah di media sosial pada Desember kemarin dan berujung viral.

"Setelah viral dan kami lapor polisi, baru si pengelola arisan ini menunjukkan etiket baik," imbuhnya.

Namun, bentuk pertanggungjawabnya dinilai tidak memuaskan.

"Masak mau mengganti uangnya dengan mencicil Rp 20 ribu. Itu juga tidak ke semua anggota arisan dia bilang begitu," ujarnya.

Baca: Viral, Pasien Covid-19 Ketahuan Mesum dengan Wanita di Ruang Isolasi RSUD Dompu Karena Terekam CCTV

Baca: Viral Truk dan Mobil Polisi Kejar-kejaran di Tol, Sopir Truk Ngebut Zig-zag Saat Diminta Berhenti

Merasa jengkel dengan arisan yang tak ada solusinya, member arisan kemudian punya inisiatif mengirim karangan bunga tersebut.

Karangan bunga itu dikirim di acara pernikahan adik si penggagas arisan.

Menampik tuduhan Irene, Mia mengaku arisan yang dikelolanya macet karena orang-orang yang sudah menang arisan kabur dan tidak mau lagi membayar setoran arisan.

"Pas bulan itu orang-orang yang sudah mendapat arisan tiba-tiba menghilang dan memblokir nomor hp saya," kata Mia, Rabu (20/1/2021) sebagaimana dikutip dari TribunSolo.com.

Hal ini berdampak pada tidak lancarnya iuran arisan yang sejatinya dibayarkan oleh anggota yang kabur.

"Sehingga arisannya macet dan yang iuran cuma sedikit," ujarnya.

Mia mengatakan, dirinya membuka arisan By Wida pada 15 Maret 2020.

Saat memulai arisan, Mia membuat dua grup WhatsApp yang masing-masing beranggotakan 127 orang dan 147 orang.

"Dari 274 anggota yang tergabung dalam grup tersebut hanya 55 orang yang aktif," tuturnya.

Mia mengaku, ia mengalami kerugian hingga Rp 245 juta karena harus mengganti uang para anggota arisan yang belum dibayar.

Karangan bunga pernikahan di Sragen yang viral karena bertuliskan 'Selamat menikmati uang haram hasil nilep arisan'. Krangan tersebut dikirim karena kesal dengan pengelola arisan. (Instagram/irenejunitas)

Hingga saat ini, Mia mengaku sudah membayar kepada 30 anggota.

Sisanya, masih 25 orang yang belum dibayar oleh Mia.

Halaman
123


Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer