Pasien Covid-19 Meninggal di Puskesmas, Keadaan Memburuk Karena Tak Kunjung Dapat Perawatan

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Minggu (24/5/2020). Dalam data yang dihimpun hingga Minggu (24/5/2020) pukul 12.00, korban meninggal akibat pandemi Covid-19 di Indonesia mencapai 1372 orang.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pasien Covid-19 asal Tangerang Selatan, Banten, dikabarkan meninggal dunia di puskesmas pada Kamis (21/1/2021).

Pasien tersebut diduga meninggal dunia karena kondisinya yang semakin memburuk.

Ditambah, pasien itu tak kunjung mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU rumah sakit rujukan.

Seorang relawan LaporCovid-19, Yemiko menjelaskan, pasien itu sudah dua hari di salah satu puskesmas di Tangerang Selatan dan mengalami pemburukan kondisi.

Pasien tersebut tak langsung dirujuk karena belum mendapatkan rumah sakit rujukan Covid-19 yang dapat menampungnya.

"Dengan kondisi saturasi oksigen yang terus menurun dan tidak adanya rumah sakit yang dapat menampung di Tangerang Selatan, akhirnya ada yang melapor ke kami. Kondisi pasien memang gawat darurat," ujarnya, Kamis (21/1/2021).

Saat mendapat laporan itu, pihak keluarga pasien dibantu relawan LaporCovid-19 berusaha untuk menghubungi puluhan rumah sakit di Jabodetabek.

Namun, semua rumah sakit yang dihubungi menyatakan bahwa ruang ICU mereka penuh dan belum bisa untuk menerima pasien baru.

Baca: TPU Srengseng Sawah Penuh, Pemprov DKI Jakarta Buka TPU Bambu Apus untuk Jenazah Pasien Covid-19

Baca: 2 Hari Tak Bisa Dapat Rumah Sakit Rujukan, Pasien Covid-19 di Tangerang Selatan Meninggal Dunia

"Kami blasting dan telpon beberapa call center di rumah sakit. Akhirnya tadi siang pada akhirnya kami dapat kabar. Ketika kami ongoing mencari rumah sakit, pasien meninggal dunia. Tadi tuh kami hitung ada 75 rumah sakit, seluruh Jabodetabek," ungkap Yemiko.

Relawan LaporCovid-19 telah membagikan informasi ini di jejaring sosial Twitter dan menjelaskan bahwa pihaknya bersama keluarga pasien tidak hanya menghubungi 75 rumah sakit.

Mereka juga mencoba menghubungi Dinas Kesehatan hingga Tim Menteri Kesehatan.

Namun semua rumah sakit dinyatakan penuh.


Tangsel krisis ruang perawatan

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Deden Deni menjelaskan, tingkat keterisian tempat tidur di 23 rumah sakit rujukan Covid-19 di Tangerang Selatan sudah mencapai 94 persen.

"Sekitar 94 persen ya untuk tempat tidur. Kalau ICU masih 100 persen karena jumlahnya kan memang terbatas," ujar Deden dalam keterangannya, Selasa lalu.

Deden merinci bahwa ada 509 tempat tidur isolasi Covid-19 di wilayah Tangerang Selatan.

Sebanyak 476 di antaranya masih terisi oleh pasien positif Covid-19 yang menjalani perawatan.

Baca: Kewalahan Tangani Pasien Covid-19, Pemerintah Kota Madiun Sewa Gerbong Kereta Isolasi Milik PT INKA

Baca: Madiun Darurat RS Covid-19, Bangsal ODGJ hingga Gerbong Kereta Api Dipinjam untuk Rawat Pasien

Saat itu hanya tersisa 33 tempat tidur kosong untuk dipakai oleh pasien positif yang membutuhkan perawatan.

"Tempat tidur isolasi tersedia 33," kata Deden.

Sementara untuk ruang ICU sampai saat itu terisi 100 persen dan tidak bisa lagi menerima pasien.

Halaman
12


Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer