Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat melaporkan banjir yang terjadi tepatnya di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, sekitar pukul 10.00 WIB tersebut membuat 900 jiwa terdampak banjir.
Sementara ini, warga diungsikan ke rumah kerabat dan sebagian menempati Wisma PTPN VIII Gunung Mas.
Manajer Pusdalops BPBD Provinsi Jawa Barat Budi Budiman Wahyu mengatakan adapun kerugian materil yang ditimbulkan masih dalam pendataan BPBD Kabupaten Bogor.
Kondisi di lokasi masih belum kondusif.
Banjir susulan masih terjadi pada pukul 12.05 WIB.
"BPBD Kabupaten Bogor melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan lembaga juga instansi terkait untuk melakukan assesment, evakuasi, dan penanganan banjir bandang tersebut," katanya melalui ponsel.
Jokowi sebut banjir di Kalimantan akibat curah hujan yang sangat tinggi, Direktur Walhi beri kritik pedas.
Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalimantan Selatan Kisworo Dwi Cahyono mengkritik kedatangan Presiden Joko Widodo yang melakukan peninjauan kondisi banjir di Kalimantan Selatan, Senin (18/1/2021).
Dalam kunjungannya tersebut, Jokowi dianggap hanya untuk menyalahkan hujan dan sungai sebagai penyebab banjir.
"Presiden Jokowi ke Kalsel kalau hanya menyalahkan hujan dan sungai mending enggak usah ke Kalsel," kata Kisworo saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/1/2021).
Kritikan pedas tersebut dilontarkannya karena menganggap kedatangan Jokowi tidak sesuai yang diharapkan.
Padahal Jokowi diharapkan memberi solusi soal penanganan korban dan menjamin keselamatan rakyat.
Menurutnya, Jokowi seharunya datang sebagai tokoh yang kuat untuk menangani kondisi darurat di Kalimantan Selatan.
Semestinya Jokowi datang dan memanggil pemilik perusahaan yang dinilai telah merusak lingkungan Kalsel.
"Salah satunya berani memanggil pemilik perusahaan-perusahaan tambang, sawit, HTI, HPH. Kita dialog terbuka di hadapan rakyat dan organisasi masyarakat sipil," harapnya.
Kisworo mengatakan, banjir kali ini menjadi penanda bahwa Kalimantan Selatan sudah berada dalam kondisi darurat ruang dan darurat bencana ekologis.
Baca: Walhi Kepada Jokowi: Kalau Datang Untuk Menyalahkan Hujan dan Sungai, Mending Nggak Usah ke Kalsel
Baca: Banjir Kalsel Menelan Korban Jiwa, Sederet Artis Asal Kalimantan Selatan Doakan Tanah Kelahirannya
Sebab, ia mencatat 50 persen dari lahan di Kalimantan Selatan telah beralih fungsi menjadi tambang batu bara dan perkebunan sawit.
Adapun rinciannya yakni tambang 33 persen dan kelapa sawit 17 persen.
Oleh karena itu, ia mengaku tidak kaget apabila bencana ekologis itu terjadi saat ini dan terparah dari tahun-tahun sebelumnya.