Dikutip Kompas.com pada Selasa (19/1/2021), gempa ke-39 kali ini terjadi pada pukul 12.11 WITA, Senin (18/1/2021).
Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hingga kemarin pukul 12.30 WIB merupakan hari kelima berturut-turut terjadinya gempa di wilayah tersebut.
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, gempa yang terjadi bermagnitudo 4,2.
Diketahui, warga pun kembali terkejut dan panik.
"Warga kembali terkejut dan panik akibat guncangan yang terjadi karena trauma akan guncangan gempa kuat yang telah terjadi sebelumnya," papar Daryono kepada Kompas.com, Senin (18/1/2021).
Baca: Pemilik Tanah Marah, Pengungsi Gempa Majene Harus Bongkar Tenda dan Pindah Tempat Mengungsi
Gempa tersebut berada pada titik koordinat 2,91 LS dan 118,99 BT pada jarak 27 kilometer ke arah Tenggara.
Gempa tersebut merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Mamuju-Majene dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Hal ini sama seperti rentetan gempa bumi yang terjadi sebelumnya.
Gempa dirasakaan di Majene dan Mamuju dalam skala intensitas II MMI.
Diketahui, gempa tidak berpotensi tsunami.
Daryono memaparkan, gempa Mamuju dan Majene ini diakui produktivitas gempa susulannya lambat.
Meskipun gempa sudah terjadi sebanyak 39 kali.
"Tidak semestinya gempa kuat bermagnitudo 6,2 pada hari kelima baru terjadi 39 gempa susulan," tandasnya.
Karena, umumnya gempa kategori kerak dangkal bermagnitudo diatas 6,0, biasanya pada hari kelima sudah mendekati 100 kali gempa susulan.
Daryono mengatakan, dengan melihat produktivitas gempa susulan yang rendah, diharapkan menjadi pertanda baik.
Meski demikian, ia tetap mengingatkan untuk terus waspada.
Kondisi minim gempa susulan ini juga diharapkan terus berlangsung dan tidak terjadi gempa kuat lainnya.
Hingga selanjutnya kondisi tektonik di zona gempa kembali stabil dan normal.
"Meskipun harapan kita tidak akan muncul gempa kuat lagi, gempa susulan dengan kekuatan kecil lazimnya masih akan terjadi," terangnya.