"Saya coba bersikap obyektif dan adil kepada tim, mengevaluasi para pemain secara berkelanjutan."
"Saya tak ingin terburu-buru. Saya peduli dengan aturan yang sehat dan transparan," tegas Stokowiec, sebagaimana diberitakan Trojmiasto.pl.
Untuk itulah, Egy dituntut cepat beradaptasi dan kerja ekstra keras untuk memperebutkan tempat di skuat.
Namun, di tengah tuntutan itu, Egy terhalang oleh permintaan PSSI.
Pada Juni 2018 Egy diminta bergabung selama beberapa minggu untuk mengikuti pemusatan latihan Timnas U-19 Indonesia.
Pelatih Lechia sebenarnya sangat keberatan.
Akhirnya, keretakan pertama antara Lechia dan PSSI terjadi pada Juli 2018.
Egy diminta untuk segera memperkuat Timnas U-19 Indonesia di Piala AFF U-19 2018.
Pelatih Lechia awalnya tak mengizinkan agar pembinaan karier Egy tak terganggu.
Namun, Lechia kemudian terpaksa mengizinkan gelandang asal Medan itu, tapi dalam waktu singkat.
Partisipasi Egy di Timnas U-19 Indonesia itu dibatasi hanya di semifinal.
Egy langsung tampil di semifinal melawan Timnas U-19 Malaysia.
Dia mencetak gol cepat pada menit pertama melalui titik putih penalti, sebelum disamakan Malaysia 14 menit kemudian.
Dengan skor 1-1, penentuan pemenang berlanjut ke adu penalti, dan Timnas U-19 Indonesia menyerah 2-3.
Egy dkk akhirnya harus puas dengan peringkat ketiga setelah menekuk Thailand 2-1 dalam duel di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, itu.
Setelah itu, Egy kembali menerima panggilan dari PSSI selama 2 bulan.
Baca: Fans Lechia Gdansk Minta Klubnya Buang Egy Maulana Vikri, Disebut Tak Mampu Berkembang
Akan tetapi, Lechia menolak kepergiannya untuk waktu yang sangat lama itu.
Dalam beberapa waktu berikutnya, Egy sering dipanggil PSSI untuk memperkuat timnas.
Terakhir, Egy dipanggil untuk mengikuti pemusatan latihan atau training camp (TC) Timnas U-22 Indonesia di Jakarta.
TC yang dipimpin pelatih Shin Tae-yong itu berlangsung hampir sebulan hingga 31 Desember 2020.