Sempat Dikabarkan Milik China, TNI Ungkap Belum Tahu Asal Usul Seaglider yang Ditemukan di Selayar

Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Drone bawah laut atau seaglider yang terjaring oleh nelayan di lepas pantai Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan pada Desember 2020

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Misteri penemuan benda diduga drone laut di Kepulauan Selayar Selatan, Sulawesi Selatan kini mulai menemuai titik terang.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono memastikan bahwa benda diduga drone laut yang ditemukan di Perairan Selayar, Sulawesi Selatan tersebut adalah seaglider.

"Saya akan sampaikan tentang alat atau seaglider yang kemarin ditemukan oleh nelayan Desa Najapahit, Selayar, yang mana dari temuan tersebut saya bawa ke Hidrosal, karena di sini adalah lembaga yang berkompeten untuk meneliti adanya peralatan tersebut," ujar Yudo dalam konferensi pers dikutip dari Kompas TV, Senin (4/1/2021).

Sebelumnya diketahui benda berbentuk roket tersebut ditemukan oleh oleh nelayan setempat, Saehuddin, pada 20 Desember 2020.

Saehuddin menjaring benda ini ketika tengah memancing.

Setelah membawa benda ini, Saehuddin selanjutnya membawa kerangka benda tersebut ke daratan dan kemudian diserahkan kepada Koramil Pasimarannu, Kodim 1415 Kepulauan Selayar.

Baca: Nelayan Temukan Drone Laut di Pantai Selayar, KSAL : Itu adalah Seaglader

Ciri-ciri

Setelah diamankan petugas setempat, benda tersebut saat ini sudah dikirim ke Jakarta untuk diteliti oleh Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal).

Dari hasil pemeriksaan sementara, seaglider ini terbuat dari bahan alumunium.

Benda ini juga memiliki kerangka dua sayap dengan diameter masing-masing berukuran 50 sentimeter.

Sementara, panjang tubuhnya sendiri berukuran 225 sentimeter dan mempunyai antena sepanjang 93 senitemer.

Di bagian tubuh seaglider ini juga ditemukan instrumen mirip kamera.

Drone bawah laut atau seaglider yang diduga milik China ditemukan nelayan di perairan Pulau Selayar beberapa waktu lalu. (dok twitter@jatosint)

Yudo juga mengatakan, seaglider ini hampir serupa dengan argo float yang cara kerjanya diturunkan menggunakan kapal survei.

Ketika sudah diturunkan, seaglider mampu menembus kedalaman air hingga 2.000 meter selama enam jam dengan kecepatan sekitar 1.000 knot.

Baca: Peringatkan China, AS Kerahkan Drone dan Pesawat Tak Berawak: Potensi Tempur di Laut China Selatan?

Baca: Jet Tempur Buatan Prancis Tiba di India, Menhan: Bisa Bikin Khawatir Pengancam Integritas Wilayah

Saat terbawa arus, seaglider ini juga mampu melayang di kedalaman air hingga sembilan hari.

Sedangkan, daya energi seaglider ini adalah oli yang umumnya diisi dari reservoir.

Ketika beroperasi, seaglider ini juga bisa merekam suhu salinitas hingga 12 jam.

Ketika muncul ke permukaan air, seaglider dapat mengirim data langsung ke satelit.

"Dia akan naik dan kirim data melalui satelit," terang Yudo.

Negara pembuat

Halaman
123


Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Ekarista Rahmawati Putri

Berita Populer