"Beijing pasti akan memanfaatkan penyediaan teknologi penyelamat nyawa ini untuk keuntungan komersial dan diplomatik," kata Jacob Mardell, analis dari MERICS, kepada ABC News.
"Itu memiliki sesuatu yang sangat dibutuhkan negara dan akan berusaha melukiskan penyediaan vaksin sebagai tindakan amal."
Tidak jelas berapa biayanya, tetapi awal tahun ini, tim BBC di Kota Yiwu di China melihat bahwa para perawat memberikan suntikan tersebut dengan biaya sekitar 400 yuan atau sekitar Rp880 ribu (kurs Rp2.200/yuan).
Bio Farma, sebuah perusahaan milik negara di Indonesia mengatakan biayanya sekitar Rp 200 ribu secara lokal.
Harga-harga ini masih jauh lebih tinggi daripada vaksin Oxford, yang harganya $ 4 atau sekitar Rp56 ribu (kurs Rp14.000/dolar AS), tetapi lebih rendah dari Moderna dengan $ 33 per dosis (Rp462 ribu).
Baca: Amnesty International Khawatir Banyak Negara Kaya Berlomba Riset & Belanja Vaksin Covid-19, Ada Apa?
Moderna mengatakan akan mengirimkan 500 juta dosis pada tahun 2021 dan AstraZeneca mengatakan akan memproduksi 700 juta dosis pada akhir kuartal pertama tahun 2021.
(tribunnewswiki.com/hr)