Emas yang merupakan tetangga kontrakan, sama sekali tak menaruh curiga.
Padahal saat itu dirinya melihat AJY sedang bertingkah aneh dan mengaku sedang membereskan kontrakan.
Minggu sore, Emas merasa terusik oleh suara aneh dari dalam kontrakan AYJ.
Suara tersebut, menurutnya, seperti ketukan dari dua benda tumpul yang saling beradu.
Suara itu terdengar berulang kali dari dalam rumah AYJ.
Merasa terusik dengan suara itu, Emas mendatangi dan bertanya apa yang AYJ lakukan di dalam rumah saat muncul di balik pintu, "Lagi ngapain?"
"Lagi masang keramik," jawab AYJ pendek sambil berlalu menjauh dari rumah untuk membeli minuman.
Mendapat jawaban seperti itu, Emas mengaku tidak menaruh curiga pada AYJ.
Baca: Fakta Baru Pemuda Pemutilasi di Bekasi, Kenalan di Angkutan Umum hingga Disodomi 50 Kali
Baca: Pelaku Mutilasi di Bekasi Diduga Tertekan Secara Psikologis, Diberi Rp 100 Ribu Seusai Disodomi
"Saya enggak curiga sama sekali. Saya sempet denger suara dug, dug, dug. Begitu doang," lanjut Emas Jumiarti.
Selain suara aneh, bau menusuk hidung bersumber dari dalam rumah AYJ lagi-lagi membuat Emas penasaran.
Emas menyium bau cat pylox yang sangat menyengat beberapa jam setelah suara dentuman.
Emas pun kembali bertanya perihal apa yang sedang dikerjakan pelaku di dalam rumah.
Saat pelaku keluar masuk rumahnya, ia kembali menanyakan bau tersebut, namun pelaku kembali berdalih.
"Nyengat banget bau pylox-nya, saya tanya lagi, ngapain. Pelaku jawab bau pilok."
"Kata dia sambil ngecat barang," ucapnya.
Ia percaya saja dengan penjelasan AYJ saat itu.
Barulah saat polisi datang menggeledah, Emas baru paham bahwa pylox disemprotkan untuk mengaburkan bekas darah di semua lantai dan menyamarkan bau amis.
"Saya enggak mencium bau amis waktu itu. Baru sekarang-sekarang bau amisnya keluar," kata Emas Jumiarti.