"Jenazah sudah kami serahkan kepada pihak keluarga," ujar Sugito.
Cuaca buruk, jalur pendakian ditutup
Sementara itu dua jalur pendakian Gunung Slamet dari Kabupaten Purbalingga ditutup sejak Senin (7/12/2020).
Penutupan jalur pendakian Bambangan dan Gunungmalang dilakukan karena beberapa hari terakhir, cuaca buruk terjadi di wilayah tersebut.
Hal tersebut disampaikan Junior Manager Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur Sugito.
"Beberapa hari lalu teman-teman di basecamp melaporkan bahwa kondisi di atas hujan badai. Malam Senin saya ditelepon, katanya kondisinya buruk sekali, tim yang naik beberapa hari terakhir melaporkan hujan terus menerus dan badai," kata Sugito saat dihubungi, Selasa (8/12/2020).
Baca: Gunung Semeru Meletus, Warga Mengungsi Saat Guguran Awan Panas Sampai ke Pemukiman
Baca: Gunung Semeru Meletus, 550 Warga di Kaki Gunung Semeru Mengungsi
Jalur tersebut akan dibuka jika cuaca di atas sudah kondusif.
Ia mengatakan, penutupan pendakian tidak terkait dengan penemuan pendaki yang meninggal karena hipotermia pada Senin malam.
"Tidak terkait dengan korban ini, korban ini kan diketahui hilang Senin sore. Beberapa hari sebelumnya tim melaporkan cuaca buruk, sehingga Senin pagi kami putuskan untuk menutup," jelas Sugito.
Menurutnya, cuaca ekstrem hanya terjadi di kawasan atas gunung.
"Semalam pukul 03.00 WIB temen-teman yang mengevakuasi jasad pendaki melaporkan di atas hujan badai, padahal saya di basecamp terang benderang," kata Sugito.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Pendaki Meninggal di Gunung Slamet, Ditemukan Menggunakan Celana Pendek, Berjaket, dan Tanpa Alas Kaki"