Departemen Pendidikan setempat memperkirakan ada 493.430 siswa yang mengikuti ujian yang dilakukan di 1.380 lokasi di seluruh Korea Selatan, Kamis (3/12/2020).
Adapun lokasi ujian juga berada di sejumlah rumah sakit dan fasilitas medis lainnya untuk memberikan kesempatan bagi siswa pasien Covid-19.
Sebanyak 35 pasien virus corona dilaporkan ikut menjalani ujian.
Seperti diketahui, pendidikan merupakan hal utama di Korea Selatan.
Baca: Optimis Kemungkinan Vaksin, CEO Pfizer Mendesak Negara di Dunia Tidak Terburu-Buru Buka Ekonomi
Baca: Presiden Rusia Vladimir Putin Instruksikan Kampanye Imunisasi Vaksin Covid-19 Skala Besar
Para alumni perguruan tinggi di Korea Selatan, sebagaimana diwartakan Associated Press, Kamis (3/12/2020), banyak mempengaruhi prospek kerja, kedudukan sosial, dan bahkan pasangan pernikahan.
Ujian masuk perguruan tinggi sebelumnya dijadwalkan pada bulan November, tetapi tertunda karena wabah. Sehingga otoritas setempat menentukan Desember sebagai waktu yang pas.
Seperti diketahui, otoritas kesehatan setempat memperkirakan ada 400-600 kasus baru setiap hari hingga awal Desember.
Kenaikan ini terjadi di tengah kebijakan pelonggaran aturan jarak sosial yang sebelumnya sempat diterapkan ketat pada bulan Oktober.
Merespons hal tersebut, pihak berwenang menerapkan kembali aturan jarak sosial.
Adapun langkah tersebut diterapkan di semua daerah pada awal pekan ini, khususnya di Seoul.
Baca: Keadaan Mulai Membaik, Satu Bulan Tanpa Kasus Baru Virus Corona di Victoria Australia
Baca: Petugas Kewalahan, Pusat Medis di Alaska AS Kebanjiran Pasien Covid-19
Pada Jumat (27/11), Perdana Menteri Korea Selatan Chung Sye-Kyun mendesak warga untuk menghindari pertemuan atau mengadakan kegiatan.
Sye-Kyun juga mengimbau warga untuk tetap berada di rumah akhir pekan ini.
Dia mengatakan jumlah kasus virus corona di Korea Selatan meningkat setelah libur akhir pekan.
Sebelumnya, Korea Selatan telah mencatat ada lebih dari 500 kasus virus corona baru dalam 24 jam.
Baca: Hari Ini dalam Sejarah 27 November: Berners Street Hoax Disebarkan di London Demi Sebuah Taruhan
Ini merupakan rekor pertama kalinya sejak delapan bulan terakhir.
Adapun otoritas kesehatan setempat berjuang untuk menahan lonjakan infeksi gelombang ketiga di negaranya.
Pejabat setempat khawatir gelombang terbaru ini dapat menciptakan banyak kluster virus corona.