Angka Kematian Covid-19 di Indonesia di Atas Dunia, Jokowi: Dulu Karena Keterlambatan Ventilator

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo memimpin upacara Peringatan HUT ke-75 TNI yang digelar secara virtual dari Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (5/10/2020). Jokowi pada Selasa, (1/12/2020), mengatakan angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia di atas rata-rata dunia.

"Ini semuanya memburuk semuanya, karena adanya tadi kasus yang memang meningkat lebih banyak di minggu-minggu kemarin," ujar dia.

Zona merah bertambah

Pada Selasa, (1/12/2020, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menggelar konferensi pers yang menjelaskan perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia.

Wiku mengatakan kecewa karena jumlah daerah yang masuk ke dalam status zona merah naik cukup drastis.

Pada saat yang sama, Wiku mengungkapkan adanya penurunan jumlah daerah dengan status zona hijau.

Wiku Adisasmito tampil perdana sebagai jubir Gugus Percepatan Penanganan Covid-19, Selasa (21/7/2020). (YouTube/Kompas TV)

"Saya sangat kecewa karena pada periode ini jumlah kabupaten/kota zona merah bertambah hampir dua kali lipat dibanding pekan sebelumnya. Selain itu jumlah daerah zona hijau pun semakin menipis," ujar Wiku dalam konferensi pers daring yang ditayangkan kanal YouTube BNPB, Selasa.

Berdasarkan data yang dihimpun Satgas hingga 29 November 2020 tercatat ada 50 kabupaten/kota berstatus zona merah atau berisiko tinggi.

Jumlah ini meningkat dari sebelumnya yang tercatat sebanyak 28 kabupaten/kota berstatus zona merah.

Dari data yang sama, tercatat jumlah daerah berstatus zona hijau tak ada kasus sebanyak enam kabupaten/kota.

(Tribunnewswiki/Tyo/Dian Erika Nugraheny/Fitria Chusna Farisa)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "9 Bulan Pandemi Covid-19: Zona Merah Malah Bertambah, Peringatan untuk Tetap Patuhi Protokol Kesehatan" dan "Jokowi Ungkap Penyebab Angka Kematian Covid-19 RI di Atas Dunia"



Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer