Sebuah rekor baru, 185 orang meninggal dunia dalam 24 jam.
Laporan Departemen Kesehatan setempat juga menyebut ada 29.281 orang yang terjangkit virus corona dalam sehari, Minggu (29/11/2020).
Mengantisipasi lonjakan kasus, pemerintah Turki masih memberlakukan kebijakan jam malam selama akhir pekan.
Sebelumnya, lonjakan tajam angka virus corona di Turki terjadi sejak Rabu (26/11/2020).
Baca: Angka Infeksi Menurun, Otoritas Yunani Umumkan 1.193 Kasus Baru Virus Corona
Tercatat 28.352 orang positif corona dalam sehari berdasarkan laporan Menteri Kesehatan Fahrettin Koca.
Menurutnya, data tersebut mewakili "semua orang yang hasil tes PCR-nya positif apakah mereka menunjukkan gejala atau tidak."
Koca juga mengumumkan 168 orang meninggal akibat corona dalam 24 jam.
Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan vaksin yang dikembangkan Turki untuk melawan COVID-19 dapat siap digunakan pada bulan April.
Baca: Longgarkan Pembatasan Bisnis, PM Pakistan: Pemerintah Tak Mau Orang Mati Kelaparan saat Pandemi
Baca: Punya Dampak Buruk Bagi Kesehatan, Inilah 5 Sisi Positif Merokok yang Jarang Diketahui
Vaksin ERUCOV-VAC, sedang dikembangkan oleh Universitas Erciyes, di provinsi Kayseri, Turki tengah, dan saat ini sedang menjalani pengujian tahap pertama.
Tak hanya Turki, kabar virus corona juga dilaporkan di negara Yunani.
Otoritas Yunani mengumumkan ada 1.193 kasus virus corona baru, Minggu (29/11/2020).
Adapun 98 kematian akibat virus corona ikut dikonfirmasi dalam sehari terakhir.
Sebagian besar kasus baru ada di Kota Kota Thessaloniki, yang berada di utara Yunani.
Namun, ini merupakan angka harian terendah dibandingkan sebelumnya.
Seperti diketahui, Yunani memiliki total kasus sebanyak 104.227 dengan angka kematian 2.321 sejak awal pandemi.
Baca: Menteri Pertahanan Austria Positif Covid-19, Pernah Bertemu Prabowo Subianto Bahas Pesawat Tempur
Baca: Angka Corona Turun, Republik Ceko Longgarkan Pembatasan: Restoran hingga Kebun Binatang Buka Kembali
Meskipun mengalami penurunan, sistem kesehatan di rumah sakit hampir memenuhi kapasitasnya.
Sejauh ini, ada 603 pasien yang menggunakan ventilator, menurut pihak berwenang.