Pemerintah juga mencabut larangan buka di hari Minggu.
Restoran dapat buka kembali dari pukul 6 pagi hingga 10 malam.
Namun, kapasitasnya terbatas hingga 50 persen.
Toko dan aneka pusat perbelanjaan juga diharuskan membatasi jumlah pengunjungnya. Sementara toko non-esensial juga ikut dibuka meski masih diterapkan aturan jaga jarak, menurut pengumuman Menteri Kesehatan Jan Blatny pada Minggu (29/11).
Baca: Tuding Pemerintah Prancis Tebang Pilih, Pemimpin Umat Agama Kritik Aturan Pembatasan Tempat Ibadah
Baca: Dokter Pribadi Bantah Bertanggung Jawab Atas Kematian Maradona: Mereka Mencari Kambing Hitam
Kemudian salon rambut, pusat kebugaran dan gym juga diizinkan untuk dibuka kembali.
Begitu pula kebun binatang, museum, dan galeri.
Republik Ceko termasuk negara yang paling terpukul atas gelombang baru virus corona.
Namun, jumlah kasus baru telah menurun sejak 4 November.
Negara berpenduduk hampir 10.7 juta jiwa itu tercatat memiliki 518.649 kasus dengan 8.054 kematian.
Baca: Irak Berlakukan Rotasi Belajar-Mengajar, Siswa Bergantian Datang ke Sekolah Sekali dalam Seminggu
Baca: Disney Ganti Opening Black Panther Sebagai Penghormatan pada Aktor Chadwick Boseman
Hingga Sabtu (28/11/2020), muncul kasus baru dalam sehari mencapai 2.667 infeksi.
Sementara itu kabar ihwal virus corona datang dari Inggris.
Kepolisian Inggris menangkap puluhan orang dalam demonstrasi anti-lockdown di London, Inggris.
Para pengujuk rasa anti-masker dan anti-vaksin ini terlihat membawa poster dan seruan bertuliskan "berhenti mengendalikan kami" atau "tidak ada lagi lockdown".
Massa berbaris di sepanjang jalan Oxford and Regeant, sebuah distrik pusat perbelanjaan di pusat kota, Sabtu (28/11), dikutip dari Associated Press, Minggu (29/11/2020).
Polisi mengamankan dan memborgol sejumlah orang yang menolak instruksi untuk membubarkan diri.
Bentrokan pun tak terhindarkan saat massa yang marah melemparkan botol dan bom asap ke arah petugas.
Baca: Tunjuk Menteri Kesehatan Baru, Pemerintah Inggris Beli 40 Juta Dosis Pfizer dan 11 Juta AstraZeneca
Baca: Ribut Pembatasan Covid-19, Kebijakan Pemerintah Inggris Dikritik Partai Konservatif
Kepolisian Metro mengatakan lebih dari 60 orang ditangkap dan jumlahnya diperkirakan akan terus bertambah.
Seperti diketahui, Inggris melarang warganya mengadakan pertemuan massal di bawah aturan lockdown.