Tonggak Suram Infeksi, Jerman Laporkan Tembus 1 Juta Kasus Virus Corona

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengenakan masker di area mulut dan hidungnya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Eropa di markas Dewan Eropa, Brussels, Belgia, Selasa (21 Juli 2020). Merkel dan para pemimpin perempuan lainnya dianggap bekerja lebih baik dalam hal menangani pandemi virus corona di negara mereka.

AstraZeneca, produsen vaksin asal Inggris tersebut mengatakan siap berkompetisi dengan vaksin lainnya.

Mereka mengharapkan para otoritas kesehatan bisa mempertimbangkan penggunaan vaksin ini di tengah keraguan masyarakat atas keamanan.

Laporan pada Senin (23/11) menyebutkan uji coba akhir dilakukan di Inggris dan Brazil.

Berbeda dari vaksin buatan Pfizer dan Moderna, kandidat vaksin AstraZeneca tidak harus disimpan pada suhu yang sangat dingin.

Baca: Perdana Menteri Spanyol Berencana Distribusikan Vaksin Covid-19 pada Januari 2021

Ilustrasi vaksin (Tribun Palu)

Baca: Vaksin Covid-19 Buatan Oxford Mungkin Tersedia Akhir Tahun Ini, Namun Tak Ada Kepastian

Menurut mereka, vaksin buatan Oxford ini dapat dengan mudah disebarkan di negara-negara yang bersuhu panas, terutama negara berkembang.

AstraZeneca adalah perusahaan vaksin ketiga yang melaporkan hasil tahap akhir uji voba.

Kabar baik ini muncul di tengah kecemasan publik dunia menunggu kehadiran vaksin yang siap mengakhiri pandemi yang telah merenggut 1,4 juta nyawa manusia.

“Temuan ini menunjukkan bahwa kami memiliki vaksin efektif yang akan menyelamatkan banyak nyawa,” kata Profesor Andrew Pollard dari Universitas Oxford, Ketua Tim Uji Coba vaksin tersebut.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)



Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer