Kepolisian Inggris sebenarnya punya seragam jilbab khusus untuk polwan yang beragama Islam.
Namun, menurut Polwan Uzma Amireddy, yang merancang jilbab baru ini, hijab resmi dari kantornya tidak nyaman dan tidak aman dipakai untuk bekerja.
Ia akhirnya tergerak untuk membantu merancang hijab yang membuatnya merasa lebih nyaman dan lebih aman dalam bekerja.
Uzma berharap bahwa rancangan barunya itu akan menarik lebih banyak wanita Muslim untuk bergabung di Kepolisian Inggris, Daily Mail, melaporkan, Kamis (26/11/2020).
Polwan Uzma Amireddy, yang sehari-hari bertugas sebagai koordinator aksi positif, mengatakan jilbab yang diberikan kepadanya oleh Kepolisian Yorkshire Utara tidak nyaman, tidak terlihat bagus, dan berpotensi tidak aman dalam situasi yang tidak bersahabat.
Baca: Menolak Lepas Jilbab, Dua Guru di Kanada Dipecat
"Jika Anda ingin menarik orang dari berbagai latar belakang, mereka harus merasa dan terlihat bagus dalam seragam mereka dan hal seperti itu pasti akan membuat orang tidak mau bergabung," kata Uzma.
"Itu sebabnya aku merancangnya sendiri," katanya lagi.
Setelah dia menyampaikan masalah ini ke kepala petugasnya, Arfan Rahouf, yang merupakan pimpinan operasional pasukan, bosnya ini menyatakan persetujuannya.
Baca: Aksi Heroik Diplomat Inggris di China Selamatkan Mahasiswi yang Jatuh dan Pingsan di Sungai
Dengan masukan dari Uzma, dia mulai mencari jilbab yang cocok.
Mereka mengambil satu dari pemasok lokal dan menyarankan beberapa perubahan untuk membantu membuatnya lebih cocok untuk digunakan oleh petugas.
Perubahan itu, misalnya pada jilbab yang terpisah antara penutup kepala dan penutup leher.
Ini dimaksudkan, bila ada seorang Islamofobia atau penjahat yang menarik jilbabnya, yang terlepas adalah jilbab di kepala dan tidak membuat petugas mengalami luka bila terjatuh.
Rahouf berkata: "Terlihat profesional, terlihat pintar, aman, dia merasa cantik di dalamnya, dia merasa nyaman, dia merasa dihargai oleh organisasi karena mereka telah menyediakannya dan itu hanya sesuatu yang mewakili keyakinannya."
Pada Senin pekan ini, Polwan Uzma memakai pertama kali jilbab rancangannya itu di jalanan saat bertugas.
"Ketika saya pergi ke jalan-jalan di North Yorkshire dan saya tahu ini hanya satu shift dan saya tidak tahu apa yang akan terjadi nantinya. Tetapi itu berjalan sangat baik dan saya pikir orang-orang melihat jilbab yang saya inginkan," ujar Uzma.
Baca: Viral Wanita asal Inggris Cari Orang Tua Kandung di Sleman, Ternyata Diadopsi 35 Tahun yang Lalu
Meski diperkenankan memakai jilbab rancangannya sendiri, Uzma mengatakan tidak ingin diperlakukan khusus karena ia seorang polisi Muslimah yang memakai jilbab saat bertugas.
"Karena saya tidak ingin menjadi sorotan, saya tidak ingin dikhususkan. Saya ingin orang melihat saya sebagai manusia dan sebagai orang yang melakukan pekerjaan yang disukai," kata Uzma.
"Dan mereka melihat saya sebagai petugas polisi di depan pintu, bukan sebagai seseorang dari latar belakang Muslim dan itulah yang saya inginkan," ujarnya lagi.
Rahouf menyatakan jilbab rancangan Uzma ini dia bawa ke kantor pusat kepolisian Inggris dan mengusulkannya menjadi seragam nasional bagi polwan Muslim Inggris.